Bola.com, Seoul - Dari 40 slot perempat final yang tersedia di turnamen Korea Terbuka Super Series (SS) 2015, hanya tiga slot yang berhasil diamankan Indonesia. Sisanya, tersebar ke Tiongkok, Jepang, China Taipeh, Hong Kong, India, Malaysia, Belanda, Denmark, Inggris, dan tuan rumah, Korea Selatan.
Tiga tempat babak delapan besar tersebut masing-masing dimenangi ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Ahsan/Hendra melangkah ke perempat final seusai mencatat kemenangan atas wakil Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, 21-19, 21-19, Greysia/Nitya mengalahkan pasangan Jepang, Shizuka Matsuo/Mami Naito, 21-9, 21-16, sedang Tontowi/Liliyana memenangi perang saudara kontra Praveen Jordan/Debby Susanto, 21-10, 21-13.
Berdasar hitung-hitungan di atas kertas, tiga wakil dari total 40 tempat jelas bukan komposisi perbandingan ideal. Apalagi, selain tuan rumah yang mempunyai sembilan wakil, dominasi Tiongkok juga belum terbendung.
Hingga perempat final Korea Terbuka SS 2015, skuat Negeri Tirai Bambu itu menempatkan 12 wakilnya. Paling banyak di antara semua negara partisipan tersisa.
Mengacu pada fakta ini, tidak berlebihan bila kans juara Indonesia mengecil di Olympic Gymnasium 2, Seoul. Terlebih bila melongok calon lawan ketiga wakil Merah Putih selanjutnya.
Di perempat final, Ahsan/Hendra, yang diplot sebagai unggulan kedua, akan menghadapi pasangan tuan rumah, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang. Sementara unggulan keenam Greysia/Nitya dan unggulan kedua Tontowi/Liliyana, sama-sama menjumpai ganda Tiongkok.
Greysia/Nitya ditantang unggulan keempat Wang Xiaoli/Yu Yang, sedangkan Tontowi/Liliyana dijadwalkan bertanding melawan unggulan keenam Lu Kai/Huang Yaqiong.
Khusus untuk Ahsan/Hendra, meskipun rekor pertemuan mengarah kepada mereka, faktor bertanding di hadapan publik sendiri plus kemenangan terakhir atas wakil Indonesia, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, bakal menjadi modal tersendiri bagi duo Kim.
"Peluang untuk pertandingan besok masih fifty-fifty. Yang pasti, kami harus tetap fokus saat melawan pasangan Korea ini," tutur Ahsan, dilansir situs resmi PBSI.
"Untuk pertandingan besok, sepertinya akan ketat. Karena lawan pasti sudah mempersiapkan diri dengan baik," timpal Hendra.
Lantas, bagaimana dengan kans Greysia/Nitya dan Tontowi/Ahmad?
Statistik mencatat, sampai pertemuan kelima, Greysia/Nitya masih kalah 2-3 dari Wang/Yu. Kekalahan terakhir peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia BWF 2015 itu terjadi di Kejuaraan Asia tahun ini. Saat itu, Greysia/Nitya kalah dua gim langsung, 14-21, 9-21.
Menilik rapor tersebut, peluang Greysia/Nitya melewati Wang/Yu terbilang cukup berat. Kendati kemungkinan kejutan tetap ada.
Sementara itu, ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi/Liliyana, masih belum terjamah kekalahan dari Lu/Huang. Hingga pertemuan keempat di perempat final Kejuaraan Asia 2015, pasangan yang biasa disapa Owi/Butet itu unggul 4-0.
Namun begitu, Tontowi/Liliyana enggan bersikap jemawa. Sebaliknya, keduanya bertekad lebih fokus lagi menghadapi laga perempat final Korea Terbuka SS 2015.
"Melihat dari hasil di Jepang, terhenti di delapan besar, kami jelas ingin lebih baik lagi. Untuk bisa begitu, kami jangan menjadikan hal ini sebagai beban. Yang paling penting bagaimana caranya kami bisa menerapkan permainan dengan benar,” tutur Liliyana.
“Hari ini mainnya cukup bagus. Tinggal besok bagaimana kami bisa menerapkan strategi kami. Sejauh ini kami sudah beradaptasi dengan baik. Walaupun masalah angin cukup terasa, tapi lawan juga merasakan hal yang sama. Tinggal bagaimana kami bisa mengontrolnya di lapangan,” timpal Tontowi.
Jadwal pertandingan perempat final Korea Terbuka SS 2015 bisa diakses di sini.
Baca juga:
Jonatan Kalah, Tunggal Putra Tanpa Wakil di Perempat Final
Tommy Gagal Melangkah ke Perempat Final Korea Terbuka SS 2015