Bola.com, Tenggarong - Mitra Kukar akan melakoni pertandingan perempat final Piala Presiden 2015 melawan PSM Makassar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (19/9/2015). Duel kedua tim akan mempertemukan Zulkifli Syukur (Mitra Kukar) dan Syamsul Bachri Chaeruddin (PSM).
Zulkifli dan Syamsul sama-sama mengemban tugas sebagai kapten tim. Duel kedua pemain ini menjadi menarik karena mempertemukan dua pemain yang sama-sama berasal dari Makassar.
Saat bermain, kedua pemain ini juga dikenal lugas dan tanpa kompromi. Berikut analisa Bola.com tentang dua kapten yang akan berhadapan.
1. Zulkifli Syukur (Mitra Kukar)
Pemain berusia 31 tahun ini merupakan sosok penting dan sulit digantikan di skuat Naga Mekes. Ia bertugas menjaga sisi kanan pertahanan Mitra Kukar.
Meski, bermain sebagai seorang bek kanan, mantan pemain pemain Persib Bandung kerap membantu tim saat menyerang. Bahkan Zulkifli kerap kali memecah kebuntuan tim dengan mencetak gol.
Terbukti saat laga di penyisihan Grup C melawan tuan rumah Bali United yang berakhir dengan skor imbang 2-2, ia mencetak satu gol lewat tendangan penalti.
Tentu ini merupakan nilai lebih pada diri Zulkifli. Apalagi lawan yang dihadapinya pada babak perempat final adalah PSM yang merupakan klub junior yang pernah dibelanya.
Ia tentu tahu betul bagaimana cara menaklukan tim asal kota Makassar tersebut. Selain itu kepemimpinan Zulkifli di atas lapangan juga bisa menentukan hasil akhir pertandingan itu.
2. Syamsul Bachri Chaeruddin (PSM Makassar)
Pemain berusia 32 tahun tersebut memiliki kemampuan dalam memberikan umpan-umpan terobosan matang ke lini depan. Selain itu, pemain kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan tersebut, mempunyai kemampuan sebagai dirijen permainan.
Tak mengherankan kalau, pelatih PSM, Assegaf Razak menjadikan mantan pemain Persija Jakarta itu sebagai otak serangan permainan Juku Eja. Ia mendapat kepercayaan untuk menjadi kapten klub. Hal itu dilakukan agar Syamsul bisa mengayomi pemain muda yang mendominasi skuat PSM di Piala Presiden.
Syamsul membuktikan kecerdasannya sebagai playmaker ulung PSM. Ia menciptakan satu gol melalui eksekusi penalti ke gawang PBR.
Selain itu, umpang terobosan matangnya ke Ardan Aras membuahkan tendangan penalti kedua bagi PSM. Pasalnya berkat umpannya tersebut, Ardan tinggal berhadapan dengan kiper, sehingga bek GU, Agus Nova terpaksa menjatuhkannya di dalam kotak penalti.