Bola.com, Malang - Di Piala Presiden 2015, kick-off pertandingan sedikit bergeser lebih awal. Baik pada laga sore maupun malam. Laga sore maju setengah jam. Sedangkan malam hari maju satu jam. Ketentuan itu pun tidak berubah saat ajang ini memasuki fase perempat final.
Pihak penyelenggara Mahaka Sport and Entertainment menetapkan jam sepak mula berdasarkan permintaan stasiun televisi. Sehingga mereka tidak bisa mengubah lagi jam pertandingan seperti biasanya.
Namun, bagi para pemain muslim, jam kick-off khususnya malam hari sedikit tidak nyaman. Karena mereka harus buru-buru menunaikan ibadah salat Maghrib.
Itu dirasakan striker Arema Cronus, Samsul Arif. Di Malang, adzan Maghrib berkumandang pukul 17.45 WIB. Hanya 15 punya menit jelang pertandingan Piala Presiden dimulai.
Biasanya di pentas kompetisi ISL, pertandingan malam dimulai pukul 19.00 WIB. Waktu yang ideal bagi pemain. Mereka bisa salat sebelum pemanasan. Tapi sekarang mereka hanya punya waktu pendek.
"Walau waktunya pendek saya pribadi akan berupaya menjalani salat. Rasanya memang seperti diburu-buru tapi tak apalah yang penting bisa bertanding dengan tenang," tutur Samsul Arif.
Di tim Arema cukup banyak pemain Muslim yang religius. Selain Samsul, ada Sunarto, Arif Suyono, Suroso, Purwaka Yudi, Hendro Siswanto, hingga pemain asing asal Mali, Lancine Kone. Mereka biasanya berjamaah di ruang ganti biar tidak ada yang ketinggalan waktu Maghrib.
Bagi mereka sholat jadi sebuah ritual untuk memohon restu kepada Sang Pencipta agar diberikan keselamatan dan kemenangan di pertandingan. Karenanya, Samsul Arif dkk. tak ingin melewatkan ritual sholat meski waktunya sangat mepet.
Baca Juga:
Bukan El Loco, tapi Samsul Arif yang Ditakuti Sriwijaya FC