Dari Suriah hingga Digandeng Ronaldo, Akhir Manis Pengungsi Cilik

oleh Imelia Pebreyanti diperbarui 20 Sep 2015, 15:20 WIB
INSPIRASI - Laga Real Madrid vs Granada dalam lanjutan La Liga di Santiago Bernabeu, Sabtu (19/9/2015) malam WIB menyisakan kisah haru yang menginspirasi. (Mashable.com)

Bola.com, Madrid - Laga Real Madrid versus Granada dalam lanjutan La Liga di Santiago Bernabeu, Sabtu (19/9/2015) malam WIB, menyisakan kisah haru yang menginspirasi.

Seorang bocah laki-laki pengungsi Suriah yang sebelumnya jatuh karena dijegal juru kamera perempuan Hungaria, mendapatkan kesempatan emas menemani Cristiano Ronaldo berjalan menuju lapangan sebelum laga dimulai.

Advertisement

Ronaldo dan seluruh penggawa El Real lainnya masuk ke lapangan sambil mengenakan kaos bertuliskan El fútbol profesional con los refugiados (sepakbola profesional membela pengungsi). Aksi itu pun mendapat sambutan hangat dan tepuk tangan dari penonton.

Cristiano Ronaldo bersama Zied di lapangan (AFP PHOTO/ JAVIER SORIANO)

Anak kecil bernama Zied tersebut terlihat sangat bahagia saat digandeng superstar asal Portugal itu. Seakan-akan, bocah berusia 7 tahun itu sudah lupa dengan kejadian pahit yang dialaminya beberapa waktu lalu.

"Terima kasih Real Madrid, terima kasih Spanyol atas kesempatan ini," kata sang ayah Esama Abdul Mohsen seperti dikutip Fox Sports.

Seperti diketahui, Zied bersama sang ayah menjadi korban 'penjegalan' yang dilakukan kameramen perempuan, Petra Laszlo.

Osama Abdul Mohsen bersama anaknya saat dijegal di perbatasan Hongaria-Serbia

Kejadian tersebut bermula saat Mohsen dan keluarganya mengungsi dari kampung halamannya di Deir-al-Zour, Suriah timur ke Jerman. Saat berlari menyelamatkan diri dari kejaran aparat di perbatasan Hungaria-Serbia, Mohsen yang saat itu menggendong anaknya tiba-tiba jatuh tersungkur karena dijegal Laszlo.

Sontak, aksi Laszlo yang terekam kameramen lain menuai reaksi keras dari berbagai kalangan di penjuru dunia. Kabarnya, ia sudah dipecat oleh stasiun televisi tempatnya bekerja, N1TV.

Namun bagi Mohsen, semua masa kelam itu sudah berlalu. Kini ia sudah mendapat tempat tinggal dan pekerjaan di sekolah pelatih sepak bola Cenafe di Madrid.

Sumber: Fox Sports , Daily Mail

Baca juga:

Madrid Bantah Bayar MU Rp 162 Miliar karena Gagal Beli De Gea

Tundukkan Granada, Madrid Sementara Huni Posisi Pertama

Guardiola Jadi Kandidat Pengganti Van Gaal di MU