Bola.com, Martapura - Dari rilis yang dipublikasikan Mahaka Sports and Entertainment soal rating dan share televisi pada babak penyisihan Piala Presiden lalu, Martapura FC mampu menempati ranking lima besar. Satu dari tiga klub dari level Divisi Utama ini berada di bawah klub-klub besar ISL seperti Persib, Arema, dan Persebaya United.
Hal ini jadi sebuah pencapaian luar biasa bagi Martapura FC yang notabene masih semusim berlaga di kasta kedua sepak bola profesional Indonesia. Tim besutan Frans Sinatra Huwae ini berhasil menyisihkan klub legendaris seperti PSM maupun klub tajir semacam Mitra Kukar, Pusamania Borneo FC, dan Bali United.
"Penilaian rating dilakukan konsultan independen. Jadi hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara profesional. Ini bukti keseriusan kami tampil maksimal saat penyisihan di Bandung lalu. Kami jelas bangga mampu menempati posisi empat besar," ungkap Muhammad Hilman, Ketua Umum Martapura FC.
Namun, M. Hilman mengakui rating tinggi yang dikantongi klub berjuluk Laskar Sultan Adam ini tak lepas dari pengaruh dua klub besar Persib dan Persebaya United yang tergabung di Grup A.
"Jadi secara tidak langsung, saat kami menghadapi Persib dan Persebaya United, pertandingan banyak ditonton orang karena mereka punya pendukung fanatik dan penggemar di seluruh Indonesia," ucap M. Hilman.
Kendati begitu, sebenarnya manajemen Martapura FC punya kiat jitu untuk mengangkat rating di Piala Presiden lalu. Mereka berpromosi di Banjarmasin dan Kabupaten Banjar dengan media baliho dan spanduk yang dipasang di beberapa titik strategis kota itu.
"Kami sengaja pasang baliho besar ukuran 6x24 meter di Jalan Ahmad Yani, yang merupakan jalan protokol utama trans Kalimantan yang banyak dilalui orang. Kami juga memasang tiga baliho ukuran 6x12 meter di tiga titik tengah kota Banjarmasin dan Martapura. Itu belum termasuk baliho kecil-kecil, spanduk, dan leaflet yang disebar di kampung-kampung," imbuh sang ketua umum.
Setelah Barito Putera menyatakan tak ambil bagian di Piala Presiden, Martapura FC jadi wakil Kalsel dan kiprah mereka senantiasa dinantikan. Publik Kalsel ingin menyaksikan langsung di layar kaca karena mereka rindu tim daerah mereka bisa tampil di pentas nasional.
"Setelah kompetisi resmi berhenti, kerinduan itu ditumpahkan untuk menonton Martapura FC di televisi. Kami tak berpikir soal kompensasi dari rating dan share televisi yang telah dijanjikan pihak Mahaka Sports and Entertainment. Bagi kami, Martapura FC dapat kesempatan bertanding melawan tim-tim tangguh LSI merupakan kebanggaan yang tak bisa dinilai dengan materi," tutur M. Hilman.
Baca Juga :
Statistik: Rapor Martapura FC di Babak Penyisihan Piala Presiden
Martapura FC Resmi Bubar kemudian Fokus Bangun Akademi
Feature: Like Father Like Son, Frans Sinatra dengan Gideon Marcel