Bola.com, Palembang - Sesaat menginjakkan kaki di Palembang, Jumat (25/9/2015) sore, skuad Persebaya United dibuat terkaget-kaget dengan tebalnya kabut asap di kota Sriwijaya FC bermarkas. Antisipasi dilakukan tim pelatih Bajul Ijo agar para pemain kesehatannya tak terganggu dengan membagikan masker ke seluruh awak tim.
Asisten pelatih Persebaya, Tony Ho sendiri mengaku bahwa saat penerbangan dan ketika mendarat di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, anak asuhnya cukup shock dengan kondisi terkini di Palembang yang diselimuti kabut asap.
“Kami tetap akan bersiap melakoni pertandingan leg kedua melawan Sriwijaya, namun yang jelas kita akan tunggu apa kata dokter tim terlebih dulu. Hasilnya kita sampaikan ke pak Gede Widiade selaku manajer dan nanti beliau yang akan memutuskan apakah kita akan turun bertanding atau tidak,” jelas Tonny Ho.
Sementara itu, dokter tim Persebaya Heri Siswanto mengaku terus mengukur level Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Palembang sebelum mengeluarkan rekomendasi apakah Evan Dimas dkk. bersedia bertanding di leg kedua perempat final Piala Presiden 2015 melawan tuan rumah Sriwijaya FC atau tidak nantinya.
“Saya setiap hari terus memantau level ISPU di Palembang, saat kita tiba sudah mencapai 250 dan artinya itu sangat berbahaya,” ucap Tonny Ho.
Menurutnya, jika level ISPU sudah di atas 200 maka kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
“Bahkan berdasarkan pantauan kami, di hari Kamis (24/9) kemarin saat bertepatan dengan Idul Adha, level ISPU mencapai di atas 300, artinya kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi seperti misalnya iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan,” bebernya.
Sementara itu, skuad SFC sendiri terus mempersiapkan diri menghadapi Persebaya United dan menggelar latihan seperti biasa. Namun Jumat (25/9/2015) pagi, Titus Bonai dkk. mengganti sesi latihan di stadion GSJ dan beralih ke lapangan futsal yang terletak di kawasan Rambang, tidak jauh dari Mess Pertiwi yang menjadi home base SFC.
“Kita tetap fokus dan terus mempersiapkan diri, SFC sendiri tetap pada regulasi awal yang dikeluarkan oleh Mahaka Sports and Entertainment selaku penyelenggara Piala Presiden, bahwa babak 8 besar dilakukan dengan format home and away. Sejauh ini pun tidak ada email atau keberatan yang disampaikan oleh promotor, artinya pertandingan akan tetap digelar seperti rencana semulai, lagipula panpel SFC sudah menjual tiket untuk penonton umum," ujar sekretaris SFC, Achmad Haris.
"Kami tidak ingin dicap mencari keuntungan dibalik semua ini, karena pemain kita pun mengalami hal yang sama dengan Persebaya bahkan jauh lebih lama, tapi siapapun yang lolos ke babak semifinal, mari diselesaikan di 90 menit tersisa nanti,” tambah Achmad Haris.
Baca Juga:
Sriwijaya FC: Dokter Tim Persebaya United Jangan Lebay!
Alasan Polusi Udara, Persebaya Menolak Bertanding di Palembang