Bola.com, Palembang - Para penggawa Persebaya United harus mengenakan masker sejak tiba di Palembang pada Jumat (25/9/2015) pukul 14.50 WIB. Ini membuktikan bahwa pencemaran udara di Palembang karena adanya kabut asap benar terjadi.
“Begini kok dibilang lebay, faktanya memang seperti ini. Kalau pemain Sriwijaya FC latihan pagi-sore dalam kondisi udara begini tidak masalah, mungkin karena mereka terbiasa. Sementara kami yang baru kali ini jelas tidak terbiasa,” terang Siswanto yang juga eks pemain Sriwijaya FC itu.
Namun, penggawa Persebaya tak mau pernyataan Siswanto ini dianggap sebagai alasan mereka keberatan bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Karena bagi mereka tak masalah jika harus bertanding di mana pun.
“Jangan pernah anggap kami takut dengan Sriwijaya FC. Kami ini Persebaya, nekat walau tanding dimana saja. Kami siap bermain di atas gunung sekali pun, dan kami siap menang,” seloroh Evan Dimas Darmono, bintang muda Persebaya.
Persebaya memang tak pernah punya niatan mencari-cari agar tidak bertanding di markas Sriwijaya FC. Sebab, setelah dicek di Balai Lingkungan Hidup Palembang, Jumat (25/9/2015) siang tadi, ketebalan asap mencapai 255. Berdasarkan standar BLH, ketebalan asap yang mencapai 200-299 masuk dalam kategori sangat tidak sehat.
“Pengurus Sriwijaya FC boleh saja bilang kami lebay, tapi ini data dari lembaga resmi yang bicara, apakah itu lebay?” ujar Heri Siswanto, dokter tim Persebaya.
Sementara itu, pelatih Ibnu Grahan tetap fokus menyiapkan strategi untuk pertandingan melawan Sriwijaya, Minggu (27/9/2015). Ia juga memastikan para pemainnya tidak akan mencari-cari alasan agar lokasi pertandingan dipindahkan dari Stadion Jakabaring.
Ia tidak mau ada anggapan pemain Persebaya mencari-cari alasan agar lokasi pertandingan dialihkan karena kondisi cuaca di Palembang yang tidak mendukung.
“Kalau memang asapnya tebal dan mempengaruhi jarak pandang, atau dianggap membahayakan kesehatan, tentu wasit dan pengawas pertandingan akan memiliki pertimbangan tersendiri,” jelas Ibnu.
Evan Dimas dkk. memastikan tidak akan melakukan mogok atau mengambil keputusan sepihak kalau ternyata Mahaka Sport & Entertainment selaku penyelenggara serta perangkat pertandingan menganggap tidak ada masalah.
Ibnu menyatakan, timnya bukan dihuni pemain-pemain cengeng. Karena itu, ia yakin Persebaya bakal bertanding secara maksimal dalam kondisi apa pun.
“Kami sudah diterpa masalah berbulan-bulan, justru itu membuat kami menjadi lebih kuat. Buktinya, kami tetap tegar, dan bisa berbuat maksimal di SCM Cup maupun di Piala Presiden kali ini,” ucapnya.
Baca juga :
Pemain Persebaya United Pakai Masker Begitu Tiba di Palembang