Bola.com, Makassar- Manajemen PSM Makassar secara resmi membubarkan tim pada Minggu (27/9/2015), setelah mereka kandas di babak perempat final Piala Presiden. Syamsul Chaeruddin dkk. otomatis tidak lagi berbaju Juku Eja sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Meski begitu, tidak berarti aktivitas mereka di lapangan hijau terhenti. Justru situasi dan kondisi ini dimanfaatkan oleh sejumlah tim amatir di Sulsel, yang rutin mengikuti turnamen antarkampung di Makassar dan sekitarnya.
Ada dua turnamen yang mendapat berkah menyusul kosongnya kompetisi level profesional seperti ISL dan Divisi Utama. Dua turnamen itu adalah Habibie Cup (Oktober) dan Dirgantara Cup (November). Habibie Cup, turnamen yang memakai nama mantan Presiden RI, BJ Habibie dipastikan bakal lebih meriah dari sebelumnya.
Meski tetap mewajibkan tim memakai nama bond Perserikatan, panpel turnamen ini kemungkinan melonggarkan aturan demi mendongkrak popularitas tim. Kalau dulu, setiap tim hanya memakai pemain lokal Sulsel, tahun ini agak berbeda. Sinyal itu diungkap oleh salah satu pembina Persidrap Kabupaten Sidrap, Iskandar Muzakkir yang mengaku sudah melakukan pendekatan ke stoper PSM, Agung Prasetyo.
“Sejauh ini negosiasinya berjalan lancar," papar Iskandar yang juga ketua kelompok suporter, Hasanuddin ini.
Di lain pihak, meski enggan memastikan bermain di tim mana pada turnamen tarkam, kapten PSM, Syamsul Chaeruddin mengaku butuh suasana kompetisi agar tetap bugar dan tidak kehilangan sentuhan. Kemungkinan seperti sebelumnya, eks gelandang timnas senior ini membela Putra Banca atau Barca FC di Dirgantara Cup.
"Kita lihat saja nanti. Saat ini saya ingin kumpul dulu dengan keluarga," kata Syamsul yang tahun ini bermain bersama Putra Banca di Liga Ramadhan.
Dua turnamen itu disambut gembira oleh pemain. Pasalnya, manajemen PSM belum memberi kepastian kapan akan mengumpulkan tim lagi. Pada Minggu, Direktur Teknik PSM Sumirlan mengatakan, langkah membubarkan tim terpaksa ditempuh demi penghematan.
“Manajemen juga menunggu hasil evaluasi pemain dari pelatih untuk menentukan komposisi pemain menghadapi musim depan,” papar Sumirlan.
Sumirlan mengungkapkan secara umum dirinya menilai paling banyak 60 persen materi sekarang yang layak dipertahankan. Namun, manajemen masih menunggu kepastian kompetisi ISL musim depan bergulir.
Baca Juga:
PSM Gusar Kepemimpinan Wasit, Pemain Mitra Kukar Kuat Mental
Rusuh Suporter PSM di Makassar Dipicu Sikap Berlebihan Polisi?