Valentino Rossi: 4 Balapan Tersisa Sangat Berat

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 28 Sep 2015, 09:41 WIB
KECEWA - Pebalap Yamaha, Valentino Rossi, mengaku kecewa gagal menang di MotoGP Aragon, Spanyol, Minggu (27/9/2015). (Reuters/Manuel del Pozo).

Bola.com, Aragon - Pebalap Yamaha, Valentino Rossi, kecewa hanya bisa finis di urutan ketiga di seri MotoGP Aragon, Spanyol, Minggu (27/9/2015). Hasil itu membuat keunggulannya di puncak klasemen terpangkas dan menyebabkan empat balapan tersisa musim ini bakal berat karena setiap poin sangat berharga untuk pertarungan memperebutkan gelar juara dunia.

Pada balapan kemarin, Rossi gagal memenangi duel perebutan posisi kedua melawan rider Honda, Dani Pedrosa. Hasil itu sangat merugikan Rossi karena di saat bersamaan rivalnya dalam perburuan gelar juara, Jorge Lorenzo, berhasil menjadi kampiun. Buntutnya keunggulan Rossi di puncak klasemen yang semula 23 poin, terpangkas menjadi 14 poin.

Advertisement

Dengan empat balapan tersisa, posisi The Doctor di puncak klasemen riskan diserobot Lorenzo.

“Pertarungan antara saya dan Jorge sangat berat. Ini luar biasa karena di setiap balapan kami mempertaruhkan setiap poin. Cara Jorge membalap sangat fantastis, mendekati sempurna. Jadi ini bakal sangat berat. Tapi kami ada di sana dan kami cukup kompetitif,” beber Rossi dilansir Crash.

“Sekarang kami akan pergi ke belahan bumi lain (dari Eropa ke Asia) untuk menjalani balapan selanjutnya. Dan membalap di sana selalu berbeda, ada sesuatu yang spesial. Saya menyukai semua trek itu. Sekarang kami akan beristirahat selama sepekan dan kemudian lihat saja apa yang terjadi,” imbuh dia.

Empat balapan penentuan musim ini akan dimulai di Sirkuit Montegi, Jepang (11 Oktober), Sirkuit Phillip Island, Australia (18 Oktober), Sirkuit Sepang, Malaysia (25 Oktober), dan Sirkuit Valencia, Spanyol (8 November).

Meskipun hanya finis di urutan ketiga, Rossi mengaku ini adalah balapan terbaiknya di Aragon. Sejak sirkuit ini masuk kalender MotoGP pada 2010, The Doctor memang belum pernah juara di Aragon. Capaian terbaiknya hanya finis ketiga pada 2013.

“Tentu saja ini balapan terbaik saya di Aragon. Trek ini selalu sulit. Tapi, saya tak cukup tangguh untuk tetap berada di depan Dani dan di saat yang bersamaan berusaha melaju cepat,” kata pebalap berkebangsaan Italia tersebut.

Baca Juga:

Lorenzo Berjaya di MotoGP Aragon, Rossi Finis Ketiga

Lorenzo: Kans Jadi Juara Dunia Kembali Cerah

Lorenzo Targetkan Kemenangan, Bukan Kalahkan Poin Rossi