Bola.com, Surabaya - Dalam sehari, Rabu (30/9/2015) Persebaya United alias Bonek FC mendapat dua surat panggilan untuk menghadiri dua agenda berbeda. Surat pertama datang dari Mahaka Sports and Entertainment selaku penyelenggara turnamen Piala Presiden 2015. Sementara itu surat kedua berasal dari PSSI. Kedua surat yang ditujukan pada CEO Bonek FC Gede Widiade itu berkaitan dengan keputusan Bonek FC memilih Walk Out (WO) dari pertandingan leg kedua perempat final Piala Presiden lawan Sriwijaya FC (27/9/2015) lalu.
Surat dari PSSI yang ditandatangani Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim, Gede diminta hadir di kantor PSSI di Senayan, Jakarta, pada Jumat (2/10/2015). Dalam suratnya, PSSI akan meminta klarifikasi tentang kasus WO tim Bonek FC pada pertandingan tersebut.
Sementara dalam suratnya, Mahaka Sports and Entertainment mengundang Gede hadir dalam sidang Komisi Disiplin Piala Presiden 2015 di Hotel Century Park, Jakarta, keesokan harinya (3/10/2015) karena dianggap melakukan pelanggaran disiplin pertandingan turnamen.
Gede sendiri menyatakan siap menghadiri kedua agenda tersebut. “Saya akan datang ke dua acara itu. Kami akan beberkan latar belakang kasus kami WO sampai terjadi. Kami siap bertanggung jawab atas langkah yang kami ambil di pertandingan tersebut,” ujar Gede.
Gede Widiade tak khawatir meski Bonek FC terancam sanksi berat atas kasus tersebut. Baginya, ini kesempatan untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Sehingga seluruh masyarakat tahu alasan manajemen Bonek FC memutuskan mundur dari pertandingan menentukan melawan Sriwijaya FC.
Baca Juga:
Ilham Udin Armaiyn: Kalah WO Sudah Jadi Risiko Kami
Ingin WO di Piala Presiden? Siapkan Dana Rp 1 Miliar!
SFC Ungkap Kasus Lama Wasit Jerry, Bonek FC Dinilai Berlebihan