Kualifikasi PON Zona Jawa Pindah ke Jateng, Jadwal Ikut Mundur

oleh Gatot Susetyo diperbarui 01 Okt 2015, 16:20 WIB
PINDAH - Skuat Pra PON Jatim yang dilatih Hanafing batal bermain di Sidoarjo, Jatim. (Bola.com/Zaidan Nazarul).

Bola.com, Semarang - Pembatalan Jatim sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pra PON cabor sepak bola Zona Jawa berdampak luas. Tak hanya pemindahan venue dari Stadion Gelora Delta Sidoarjo ke Stadion Jatidiri, Semarang, Jateng, tapi pelaksanaan pun ikut mundur dari jadwal semula 4-15 Oktober menjadi 6-18 Oktober. 

Kendati begitu, KONI Jateng siap menggelar babak kualifikasi itu sebaik-baiknya. Kamis (1/10/2015) siang, petinggi KONI setempat dan perwakilan Asprov PSSI Jateng langsung menggelar rapat mendadak untuk membahas segala keperluan pelaksanaan kualifikasi PON Zona Jawa ini.

Advertisement

"Kami mendapat kabar pengunduran diri Jatim dan penunjukkan Jateng sebagai pengganti Jatim sangat mendadak. Rabu (30/9/2015) malam, kami baru diberitahu soal pembatalan itu dari KONI Jatim. Makanya kami harus bekerja cepat untuk menyiapkan segala sesuatunya. Terutama izin keramaian dari kepolisian di Semarang. Prinsipnya kami siap jadi tuan rumah," ungkap Johar Lin Eng, Ketua Umum Asprov PSSI Jateng kepada bola.com.

Bagaimana pun caranya kualifikasi untuk berebut tiket ke PON Jabar 2016 mendatang harus digelar. Pasalnya, kata Johar Lin Eng, semua kontestan telah menyiapkan tim sejak lama dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

"Kasihan teman-teman pengurus, pelatih, terutama pemain yang telah bekerja keras untuk persiapan ini. Jika babak ini tak digelar, motivasi mereka akan kendur lagi. Terutama pemain yang sangat berharap karier mereka bisa meningkat setelah tampil di PON," ujar Johar Lin Eng.

Tak dimungkiri lagi, ajang PON selama ini jadi etalase bagi pemain muda untuk pamer kemampuan. Banyak pemain hebat yang lahir dari pesta olahraga nasional empat tahunan itu. Budi Sudarsono, Uston Nawawi, Bejo Sugiantoro berkibar usai tampil di PON 2000. Hamka Hamzah, Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, hingga Boaz Solossa lahir dari PON 2008 Palembang.

Kisruh kualifikasi PON 2016 Jabar cabang olahraga sepak bola berawal dari surat yang dikirimkan Tim Transisi bentukan Kemenpora ke Asprov. Dalam surat itu Tim Transisi menulis bahwa seluruh penggunaan anggaran negara dalam kegiatan Pra PON, APBN dan APBD harus berkoordinasi dan disupervisi tim transisi berdasarkan SK Menpora aquo. Tindakan Aspov di luar koordinasi dan supervisi tim transisi akan berpotensi pidana dan tim transisi akan mengambil tindakan hukum yang tegas, sesuai dengan peraturan perundangan bekerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan.

Baca Juga :

Persiapan Minim, Tim Pra PON Sumbar Optimistis Lolos ke PON 2016

Lagi, Tim Sulsel Ribut dengan Tim asal Kaltim di Stadion AMM

5 Pemain Datang dari Markas TNI Bikin Pra PON Jateng Makin Kuat