Bola.com, Jakarta - Penundaan pertandingan Pra PON 2015 akan dibawa ke rapat Komite Eksekutif PSSI. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, saat dihubungi bola.com.
Dari enam zona Pra PON cabang sepak bola, baru dua zona yang berjalan sesuai dengan rencana. Empat zona lainnya tertunda karena tidak mendapatkan izin menggelar pertandingan dari pihak kepolisian. Keempat zona itu adalah Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Bali, Nusa Tenggara Barat, serta Nusa Tenggara Timur.
Tak keluarnya izin keramain dari Mabes Polri itu merupakan imbas dari surat yang di keluarkan oleh Tim Transisi bernomor 175/TT-KEMENPORA/IX/2015. Dalam surat itu disebutkan Asprov harus tunduk di bawah Tim Transisi dan jika melanggar, mereka akan mengambil tindakan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Alhasil, PSSI yang dipercayai untuk mengatur jadwal pertandingan Pra PON oleh KONI dan PB PON memutuskan untuk melakukan penundaan Pra PON. Induk sepak bola Indonesia itu akan menyerahkan masalah ini kepada Komite Ekskutif PSSI.
"Masalah ini kami akan bawa ke dalam rapat Komite Eksekutif kami. Tapi kapan waktu rapatnya, belum saya ketahui. Yang jelas dalam waktu dekat ini, kami melakukannya," kata Azwan.
"Walaupun kami tidak mengakui adanya Tim Transisi. Tapi, sikap mereka sudah jelas menyalahi aturan yang ada. Kami bekerja untuk Pra PON berdasarkan tugas dari KONI dan PB PON," ia menambahkan.
Penyelenggaraan babak kualifikasi Pra PON rencananya digelar pada Oktober hingga November 2015. Zona yang telah memainkan partai kualifikasinya adalah zona Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Baca Juga:
Pra PON Sepak Bola Kacau Balau, KONI Kecam Tim Transisi
Serba Tak Pasti, Tim Pra PON Jatim Memilih Tunda Keberangkatan
Pra PON Sulawesi tanpa Izin: Sulsel Pulang, yang Lain Nekat Main