Bola.com, Surabaya - Keputusan pengurus tim Pra PON Jatim untuk menunda keberangkatan sebelum laga pembuka kualifikasi Zona Jawa PON 2016 Jabar di Stadion Jatidiri, Semarang, antara DI Yogyakarta dan Jateng digelar pada Selasa (6/10/2015), rupanya jadi keputusan tepat.
Pasalnya, laga tersebut batal digelar menyusul larangan dari Polda Jateng yang tidak mendapat rekomendasi dari Mabes Polri.
Saat mendengar kabar pembukaan gagal terlaksana, pengurus tim Pra PON Jatim langsung mempersilahkan Ridlo Nurcahyo dkk. untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Karena sudah jelas, kami tidak punya opsi lain selain memulangkan mereka,” ujar Catur Prasetya, Project Officer tim Pra PON Jatim.
Tim Pra PON Jatim sudah berkumpul sejak Minggu (4/10/2015) jelang keberangkatan ke Semarang. Namun, karena tak kunjung ada kepastian soal izin keramaian dari kepolisian, mereka harus rela tertahan di markas mereka di Sidoarjo.
Hingga Selasa (6/10/2015) pagi, tim Pra PON Jatim masih menggelar latihan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Dengan asumsi, dua jam usai latihan terakhir, mereka akan bertolak ke Semarang. Namun, karena ada informasi soal kemungkinan izin pertandingan dicabut, pengurus kembali membatalkan keberangkatan para pemainnya.
Mereka memilih menunggu kabar dari dua wakil mereka yang hadir pada pertemuan teknik yang digelar di Semarang sehari sebelum hari H, Senin (5/10/2015). Dugaan tak meleset, izin dari Polda Jateng yang sudah dikantongi oleh panpel Semarang sehari sebelumnya itu dicabut.
"Untung kami tidak jadi memberangkatkan pemain. Tapi, kami tetap rugi karena kami masih harus mengganti uang transportasi pemain untuk datang ke Sidoarjo," ujar Catur.
Pelatih tim Pra PON Jatim mengaku sangat kecewa dengan pembatalan karena timnya sudah siap berebut tiket ke putaran final PON 2016 Jabar melawan Jateng, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Banten.
"Jelas saja kami kecewa karena persiapan kami bertahun-tahun terbuang begitu saja. Motivasi anak-anak juga sedang tinggi-tingginya. Ini kerugian besar bagi semua tim Pra PON," ujar Hanafing, pelatih tim Pra PON Jatim.
Kendati kecewa dengan pembatalan tersebut, pengurus tim Pra PON Jatim tak mau mengikuti jejak tim-tim Kaltim yang membuat aliansi untuk menggugat Menpora-Tim Transisi dan Polri. Mereka lebih memilih untuk menyerahkan masalah ini ke KONI Pusat.
"Kami memang kesal dengan pembatalan tersebut, tapi biar KONI Pusat yang mengurusi masalah ini. Kami akan mengikuti arahan KONI Pusat untuk mengambil langkah selanjutnya," timpal Catur.
Baca Juga :
Gagal Gelar Pra PON, Kalimantan Gugat Tim Transisi dan Kemenpora
Serba Tak Pasti, Tim Pra PON Jatim Memilih Tunda Keberangkatan
Evan Dimas: "Kami Tak Akan Jadi Rendah karena Membela TIM PON"