Bola.com, Surabaya - Kualifikasi PON 2016 batal digelar batal digelar dan sampai saat ini belum ada kejelasan jadwal baru Pra PON zona Jawa. Hal ini menyebabkan nasib pemain muda yang tampil di Pra PON, termasuk Evan Dimas Darmono terkatung-katung.
"Kami belum tahu apa yang harus dilakukan jika sepak bola nasional masih seperti ini. Memang ada tawaran dari klub asal Jepang tapi hingga kini belum ada pembicaraan lanjutan antara CEO dengan perwakilan klub Jepang yang di Indonesia," ujar Rahmad Sumanjaya, Sekretaris Bonek FC.
Manajemen Bonek FC sampai saat ini masih menunggu kelanjutan dari tim Pra PON Jatim. Maklum, manajemen Bonek FC belum melakukan pembicaraan lagi dengan pengurus tim Pra PON Jatim terkait status Evan Dimas setelah gelaran kualifikasi PON di Semarang batal digelar.
"Secepatnya kami hubungi pengurus tim Pra PON Jatim. Saya mau tanyakan bagaimana nasib status pemain kami yang mereka pinjam, bukan hanya Evan. Soal Evan sendiri kami belum tentukan jika memang tidak lanjut dengan tim Pra PON Jatim," ujar Rahmad.
Evan sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen soal nasibnya. Ia mengaku belum tahu apa yang harus dilakukan dalam keadaan sekarang. "Saya terserah manajemen saja karena saya masih terikat kontrak dengan klub. Saya yakin, manajemen tahu apa yang terbaik buat saya," ujar Evan.
Soal tawaran bermain di kompetisi Jepang, Evan mengaku tertarik karena merasa kekacauan yang terjadi di sepak bola Indonesia berpotensi mematikan kariernya. Selain itu, ia meyakini berkompetisi di luar negeri akan bagus buat kelangsungan karier dan jaminan terhadap keluarga.
"Siapa yang tidak tertarik bermain di luar negeri apalagi dalam situasi serbatidak menentu seperti sekarang. Kisruh di sepak bola Indonesia sudah masuk dalam fase yang tidak wajar. Ini terlalu lama dan sangat menjemukan bagi kami. Belum lagi klub tempat saya bernaung juga terus dihantam masalah," kata Evan Dimas mengungkapkan.
Seperti diketahui, manajemen Bonek FC harus berurusan dengan Komdis Piala Presiden menyusul kasus WO di leg kedua perempat final lawan Sriwijaya FC. Belum lagi soal larangan penggunaan nama dan logo Persebaya karena hak mereknya dipegang PT Persebaya Indonesia, dan sidang sengketa pengelolaan Persebaya di Pengadilan Negeri Surabaya.
Baca juga :
Alasan Evan Dimas Merasa Tidak Nyaman Membela Pra PON Jatim
Evan Dimas Masuk Daftar 30 Pemain yang Didaftarkan ke PB PON