Bola.com, Beijing - Kabut asap berlevel berbahaya mengganggu pelaksanaan turnamen tenis China Terbuka 2015. Para penonton terpaksa menonton pertandingan dengan mengenakan masker pelindung hidung dan mulut.
Mereka juga khawatir kabut asap tersebut bisa memengaruhi kesehatan para petenis yang bertanding di China Open.
“Kabut asap ini jelas berbahaya bagi atlet. Saya rasa sponsor atau pemerintah seharusnya telah memecahkan masalah ini. Tetapi tak ada yang melakukannya,” ujar salah seorang penonton, Ren Yumei, 39, seperti dilansir CNN, Rabu (7/10/2015).
Namun, ada juga yang tak terganggu oleh interupsi kabut asap tersebut. “Ini hanya seperti polusi udara yang pernah terjadi di Beijing. Jika pertandingan internasional seperti ini digelar, saya masih tetap akan datang menonton,” ujar penonton lainnya, Du.
Pusat Meteorologi Nasional Tiongkok pada hari ini mengeluarkan peringatan setelah kabut asap menyelimuti bagian utara Tiongkok. Imbasnya, jarak pandang di Beijing dan Tianjin hanya berkisar 1,5 kilometer.
Pada Senin (5/10/2015), petenis asal Prancis, Jo-Wilfried Tsonga, harus mendapat perawatan medis saat kalah bertarung melawan petenis Austria, Andreas Haider-Maurer, karena kepalanya pusing. Tsonga enggan berspekulasi tentang penyebab sakit kepala yang dialaminya.
Namun, komentar blak-blakan disuarakan petenis nomor 42 dunia, Martin Klizan. Melalui postingan di Facebook, petenis asal Slowakia tersebut mengatakan polusi di Beijing telah menyebabkan batuk parah. Dia juga menolak kembali tampil di Beijing, kecuali cuaca sudah lebih baik. Belakangan Klizan menghapus postingan tersebut, namun screenshot tulisannya sudah terlanjur beredar luas di media sosial.
Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, sepertinya tidak terganggu oleh polusi tersebut. Namun, petenis Serbia ini sempat mengatakan kualitas udara di Tiongkok memang tidak ideal.
Baca Juga:
Menangi Debut Laga Bersama Sang Adik, Djokovic Terharu
Nadal Dibikin Kerepotan oleh Mantan Ball Boy
Djokovic Torehkan 25 Kemenangan Beruntun di China Terbuka