Bola.com, Leicester - Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri menceritakan kisahnya semasa berkarier di Italia. Ranieri mengungkapkan saat membesut Juventus dia terpaksa pergi karena Fabio Cannavaro.
Berbicara dengan Corriere dello Sport, dia berdiskusi soal masa-masanya di Turin. Ranieri terbilang gagal ketika melatih Bianconeri karena selama dua tahun, tak satu pun trofi yang mampu dipersembahkannya.
"Semasa berada di Juventus, terdapat ketidaksepahaman soal strategi transfer. Awalnya saya diberitahu jika ingin memboyong pemain maka akan ada persetujuan dari tiga orang: saya, direktur olahraga Alessio Secco dan manajer umum, Jean-Claude Blanc," ujar Ranieri.
"Namun itu semua berubah karena satu pemain. Siapa? Cannavaro. Dia adalah pemain yang bagus tapi rasanya tak benar saja lantaran ada enam pemain bintang yang rela turun ke Serie B dan membawa kembali Juventus ke tingkat teratas. Sementara Cannavaro pergi ke Real Madrid dan kemudian kembali lagi."
"Akan tetapi itu bukanlah masalah lebih kepada keadilan kepada tim. Itu hanyalah opini saya, bukan semua orang di ruang ganti," ucap Ranieri.
Mantan pelatih Valencia dan Chelsea itu kemudian bercerita soal masa-masa di AS Roma di mana secara mengejutkan mundur dari jabatannya pada Februari 2011. Di kala itu, Ranieri juga dihadapkan dengan situasi cukup pelik.
Dia mengganti Francesco Totti dan Daniele De Rossi dalam derby Roma kontra Lazio di ajang Coppa Italia pada Januari 2011. Hal tersebut membuat pelatih 63 tahun tersebut dikritik habis-habisan.
"Apa yang paling penting adalah apa yang terbaik untuk tim. Di laga itu, semuanya berjalan tak sesuai dengan harapan. Publik mungkin marah karena keputusan itu tapi ketika kami menang, mereka bersorak-sorai."
"Daniele de Rossi adalah pemain hebat dan jika dia meninggalkan Roma, dia akan mendapatkan lebih banyak trofi. Mungkin dia tidak setuju dengan tanggapan itu dan lebih memilih bertahan," imbuh Ranieri.
Sumber: Corriere della Sera
Baca juga:
Video Highlights Pertandingan Juventus Terbaru
AS Roma Tanpa Keita Lima Pekan