Bola.com, Makassar - Manajemen PSM Makassar membebankan target juara di Habibie Cup kepada pelatih anyar Juku Eja, Syafril Usman. Asisten Assegaf Razak di Piala Presiden 2015 ini mengaku siap mewujudkannya. Salah satu langkah awal yang dilakukan Syafril adalah mengembalikan pola 4-4-2 yang kerap dimainkan Juku Eja di ISL.
"Pola 4-4-2 adalah pola tradisional PSM dari era Miroslav Janu sampai Alfred Riedl. Manajemen meminta saya memakai pola itu di Habibie Cup," ujar eks striker PSIS Semarang itu.
Di Piala Presiden 2015, Assegaf memainkan pola 4-3-3 dalam lima partai Juku Eja. Hasilnya, PSM tersingkir dari delapan besar setelah kalah agregat gol tandang dari Mitra Kukar.
Menurut Syafril, dirinya tidak menghadapi kendala dalam menerapkan pola 4-4-2 ala Riedl karena mayoritas pemain yang ada saat ini masih menghuni skuat Juku Eja.
"Tinggal mematangkan saja. Saya juga mengintruksikan ke pemain agar memperbanyak komunikasi di lapangan," ungkap Syafril yang berduet dengan Syamsuddin Batola menangani PSM.
Di lain pihak, kapten PSM, Syamsul Chaeruddin mengaku tidak mempermasalahkan pola yang akan diterapkan pelatih di Habibie Cup. Bagi eks gelandang timnas senior ini, kembali dipanggil PSM adalah kesempatan terbaiknya buatnya untuk membayar 'utang juara' kepada Juku Eja.
"Setelah gagal di Piala Presiden, ini kesempatan terbaik buat PSM jadi juara meski levelnya hanya regional Sulawesi," ucap Syamsul.
Syamsul berharap gelar Habibie Cup bisa jadi pelipur lara suporter PSM yang sangat berharap mendapat kado ulang tahun ke-100 Juku Eja yag jatuh pada 2 November mendatang.
"Selain Habibie Cup, saya dan teman-teman juga ingin mempersembahkan trofi Turnamen Satu Abad PSM. Semoga bisa terwujud," ia mengharapkan.
Baca juga :
Gelar Turnamen Satu Abad, PSM Gandeng Stasiun TV Swasta