Bola.com, Jakarta - Persib Bandung tidak bisa memainkan gelandang andalannya Hariono di partai final Piala Presiden 2015. Hal tersebut dikatakan langsung oleh CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani.
Pria berdarah Aceh itu menyebutkan di laga puncak hanya ada aturan pemutihan kartu kuning untuk pemain yang terkena akumulasi kartu. Itu sesuai dengan regulasi pertandingan Piala Presiden yang tercantum pada Pasal 32 ayat 7.
Hasani mengaku ada perbedaan dalam kasus Hariono. Ini dikarenakan pemain berusia 30 tahun tersebut diusir wasit seusai menerima kartu kuning kedua menjelang berakhirnya pertandingan putaran kedua semifinal antara Persib melawan Mitra Kukar yang berkesudahan 2-1 (3-2), 10 Oktober lalu.
Saat itu, mantan pemain Deltras Sidoarjo ini melakukan pelanggaran keras terhadap striker Mitra Kukar, Carlos Raul Sciucatti. Padahal, ia sebelumnya sudah menerima kartu kuning pertama. Alhasil, Hariono mesti meninggalkan lapangan akibat kartu kuning kedua yang dikeluarkan wasit.
"Hariono tidak bisa bermain, karena mendapatkan kartu merah di semifinal. Pemutihan kartu hanya berlaku untuk pemain yang kena akumulasi kartu kuning," kata Hasani saat dihubungi bola.com.
"Semua sudah jelas ada diperaturan. Tak mungkin mengubah regulasi sudah kami buat. Makanya Hariono tidak bisa bermain," ia menambahkan.
Sebelumnya, pelatih Maung Bandung Djajang Nurdjaman, menyatakan masih menunggu kabar dari Mahaka soal, Hariono bisa dimainkan atau tidak final Piala Presiden 2015. Sebab menurutnya Hariono merupakan pemain penting di lini tengah tim.
"Saya masih ingin Hariono bermain. Sampai latihan hari ini, kami tetap melibatkan dia. Saya masih menganggap dia bisa main. Jika, memang dia bermain kemungkinan akan starter," ujar Djanur.
Baca Juga:
Djanur Tunggu Keputusan Mahaka soal Hariono di Final
Ini Kuota untuk Suporter Persib bila Final di Stadion GBK
Djanur Lebih Khawatirkan Keamanan Bobotoh daripada Skuat Persib