Bola.com, Jakarta - Absennya gelandang tengah Persib Bandung, Hariono, pada partai final Piala Presiden 2015, tak terlalu dipikirkan kubu Sriwijaya FC. Penegasan soal itu dilontarkan pelatih Laskar Wong Kito, Benny Dollo, usai memimpin latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (17/10/2015).
Hariono terkena kartu merah pada leg kedua semifinal turnamen garapan Mahaka Sports and Entertainment ini. Kala itu, mantan pemain Deltras Sidoarjo ini
melakukan pelanggaran keras terhadap striker Mitra Kukar, Carlos Raul Sciucatti, yang berakibat dikeluarkannya kartu kuning kedua buat Hariono.
Menurut arsitek yang karib dipanggil Bendol ini permainan Maung Bandung tak bergantung kepada satu pemain. Namun, ia menilai skuat asuhan Djajang Nurdjaman tersebut memakai kolektivitas tim.
"Kami tidak bisa melihat individu per individu. Kekompakan tim adalah yang utama, kami menyadari betul Persib mempunyai kualitas pemain yang merata di tiap lini," kata Bendol.
"Saya ingin memenangkan pertandingan dengan cara bertanding selama 90 menit. Makanya kami akan berusaha mewujudkannya dengan kerja keras," tambahnya.
Lebih lanjut nahkoda berdarah asal Manado itu menyebutkan tidak takut dengan nama besar Persib. Pasalnya, Sriwijaya sudah mencetak sejarah di dalam
sepak bola Tanah Air. Sriwijaya pernah juara kompetisi kasta tertinggi pada musim 2007-2008. Belum lagi ditambah hattrick gelar Piala Indonesia pada 2007-2008, 2008-2009, dan 2009-2010.
"Jadi bisa dibilang menjalani laga final sebuah turnamen sudah biasa bagi kami. Kami sama sekali tidak merasa ngeri menghadapi Persib yang berstatus juara Indonesia Super League musim 2014. Sriwijaya FC juga tim besar," tutur Benny Dollo.
Duel puncak Piala Presiden yang mempertemukan Persib kontra Sriwijaya akan diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (18/10/2015).
Baca Juga:
Pecah Telur Gol, Musafri: Akhirnya Keberuntungan Saya Datang Juga
Bukti Kesetiaan, H-2 Fans Sriwijaya FC Sudah Tiba di Stadion GBK