Bola.com, Taipeh - Ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani, menyudahi perjuangan di turnamen China Taipeh Terbuka Grand Prix (GP) 2015 dengan meraih gelar juara. Pada laga final yang berlangsung di di Hsing Chuang Gymnasium, Taipeh, Minggu (18/10/2015), Anggia/Ketut menang straight game 21-19, 21-14 atas wakil Jepang, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto.
Kemenangan Anggia/Ketut ini menjadi hasil positif ketiga yang diraih wakil-wakil Merah Putih di China Taipeh Terbuka GP 2015. Sebelumnya, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan tunggal putra Sony Dwi Kuncoro, juga sukses naik podium kampiun.
Marcus/Kevin menang telak atas pasangan Malaysia, Hoon Thien How/Lim Khim Wah, 21-12, 21-8. Sedangkan Sony, secara mengejutkan menjungkalkan wakil tuan rumah yang diplot sebagai unggulan keenam, Wang Tzu-wei, 21-13, 21-15.
Dua hasil inilah yang kemudian menjadi sumber inspirasi kemenangan Anggia/Ketut. Seakan tak mau kalah dari rekan-rekan senegaranya, unggulan keempat itu juga mencatat kemenangan dua gim langsung atas lawannya, Tanaka/Yonemoto.
Namun, tak seperti kemenangan mudah yang dibukukan Marcus/Kevin dan Sony di gim pertama, gim pembuka antara Anggia/Ketut kontra Tanaka/Yonemoto berjalan ketat sejak perebutan poin pertama. Statistik mencatat, sampai interval yang ditutup dalam kedudukan 11-10 untuk Anggia/Ketut, kedua pasangan terus kejar-kejaran poin.
Begitu pula setelah interval. Sempat tertinggal 11-13, Anggia/Ketut langsung tancap gas dengan memenangi empat poin beruntun.
Pertandingan gim pertama kembali tegang ketika Anggia/Ketut berbalik tertinggal 17-18. Namun, kondisi ini tidak berjalan lama. Sukses meraih tiga poin beruntun, Anggia/Ketut akhirnya mencapai game point. Setelah memberi satu poin kepada lawan, Anggia/Ketut berhasil menuntaskan gim pertama dengan keunggulan dua poin.
Tertinggal satu gim membuat ganda Jepang bermain lebih agresif di gim kedua. Tapi, Anggia/Ketut tidak mau kalah begitu saja. Meski sempat ketinggalan 0-3 di awal gim kedua, Anggia/Ketut tetap tampil tenang. Hasilnya setimpal, perlahan-lahan mereka membuntuti perolehan poin lawan.
Momentum kemenangan Anggia/Ketut akhirnya terjadi di kedudukan 11-13. Memenangi tujuh poin beruntun, Anggia/Ketut berada di atas angin.
Sebaliknya, kubu lawan tampak kesulitan kembali ke permainan mereka. Setelah memberi satu poin kepada Tanaka/Yonemoto, Anggia/Ketut menyudahi pertandingan final dalam tempo 39 menit.
Indonesia masih berpeluang menambah satu gelar juara dari ganda campuran Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani. Saat ini, Ronald/Melati tengah bertanding melawan harapan terakhir tuan rumah, Chang Ko-chi/Chang Hsin-tien.
Hasil final China Taipeh Terbuka GP 2015 bisa diakses di sini.
Baca juga:
Marcus / Kevin Raih Gelar Perdana di China Taipeh GP 2015
Indonesia Kirim 4 Wakil ke Final China Taipeh GP
Gagal ke Final, Ini Evaluasi Pelatih ke Ihsan