Bola.com, Jakarta - Potensi menjanjikan ditampilkan pebulutangkis-pebulutangkis muda Indonesia di turnamen China Taipeh Terbuka Grand Prix (GP) 2015, 13-18 Oktober lalu. Dari lima nomor pertandingan, Indonesia sukses memenangi empat gelar juara. Hasil tersebut memastikan Indonesia menjadi juara umum.
Prestasi tinggi inipun mendapat apresiasi positif dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rexy Mainaky. Menurut dia, rapor hijau para pemain muda memberi angin segar terhadap peluang Indonesia di arena tepok bulu di masa depan.
"Puji Tuhan, sudah mulai terlihat hasil pembinaan prestasi dan regenerasi di China Taipeh GP 2015," tutur Rexy kepada bola.com melalui pesan elektronik, Senin (19/10/2015).
"Sejauh ini, para pemain lapis kedua, pelan-pelan sudah menunjukkan kemampuan permainan dan prestasi mereka. Untuk ke depannya, potensi mereka sangat menjanjikan dan cerah!" lanjut mantan pemain nasional yang pernah mengharumkan nama negara dengan memenangi medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja itu.
Gelar pertama di China Taipeh GP 2015 diraih skuat Merah-Putih lewat ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Bertemu wakil Malaysia, Hoon Thien How/Lim Khim Wah, di laga final yang berlangsung di Hsing Chuang Gymnasium, Taipeh, Minggu (18/10/2015), Marcus/Kevin menang telak 21-12, 21-8.
Keberhasilan Marcus/Kevin ini kemudian menjalar ke tunggal putra senior Tanah Air, Sony Dwi Kuncoro. Berbekal pengalaman matang dan permainan mumpuni, Sony mengalahkan lawannya di final, Wang Tzu-wei, 21-13, 21-15, dalam tempo 41 menit.
Selang 39 menit kemudian, giliran ganda putri pemusatan latihan nasional (pelatnas), Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istirani, yang naik podium kampiun. Duet Anggia/Ketut meraih gelar juara seusai membungkam pasangan Jepang, Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto, 21-19, 21-14.
Indonesia memastikan status juara umum setelah ganda campuran Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani juga memenangkan pertandingan final mereka. Bentrok melawan harapan terakhir tuan rumah, Chang Ko-chi/Chang Hsin-tien, unggulan pertama ini menang rubber game, 21-18, 25-27, dan 21-15.
Sayang, cerita sukses di China Taipeh GP 2015 ini tidak terjadi di Denmark Terbuka Super Series Premier (SSP) 2015. Di Odense Sports Park, prestasi terbaik Indonesia hanyalah menjadi finalis di dua nomor, tunggal putra dan ganda campuran.
Baca juga:
Ronald / Melati Pastikan Indonesia Juara Umum di China Taipeh GP
Menang Straight Game, Anggia / Shitta Juara China Taipeh GP 2015