Soal Piala Presiden, Mahaka Bikin PSSI Merasa Tersinggung

oleh Ario Yosia diperbarui 20 Okt 2015, 05:08 WIB
Presiden Joko Widodo menyerahkan Piala Presiden kepada Kapten Tim Persib Atep di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/10/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun).

Bola.com, Jakarta - Persib Bandung sukses jadi juara Piala Presiden 2015, setelah mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 dalam pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Minggu (18/10/2015). PSSI selaku pemberi rekomendasi kepada Mahaka Sports and Entertainment memberi beberapa catatan terhadap  penyelenggaraan turnamen yang diikuti 16 klub anggota mereka.

“Kami memberi beberapa catatan kepada Mahaka. Catatan ini penting,  sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi kita semua, khususnya bagi  kebijakan PSSI ke depan. Catatan ini sengaja kami sampaikan kepada  publik, agar masyarakat tidak terus menerus dibohongi dengan informasi yang tidak benar. Seperti dikatakan bahwa piala presiden berlangsung  tanpa PSSI, dll, itu informasi yang salah dan menyesatkan,” ungkap Sekjen PSSI, Azwan Karim di rilis yang diterima bola.com.

Advertisement

Dalam catatannya, PSSI mengawali dengan mengungkapkan kronologis. Pertama, ide turnamen Piala Presiden digagas oleh sejumlah klub ISL dan Mahaka, setelah mengetahui bahwa kompetisi ISL musim 2015 tidak  dapat digelar akibat tidak adanya izin dari kepolisian untuk klub Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

Menurut versi PSSI semua klub anggota mereka yang ikut turnamen Piala Presiden memberi syarat agar turnamen ini mendapat rekomendasi PSSI. Sebab bila tanpa PSSI, mereka sebagai anggota PSSI tidak akan mau ikut serta.

Kedua, selain meminta rekomendasi, Mahaka juga meminta kepada PSSI agar dapat menggunakan perangkat pertandingan yang digunakan di kompetisi ISL. “Pak Hasani Abdulgani, CEO Mahaka, menemui kami di PSSI, dan saat itu memohon agar PSSI menugaskan perangkat pertandingan yang digunakan di ISL, demi menjaga
kualitas turnamen. Sebab, bila perangkatnya bukan dari ISL, Hasani menyatakan dirinya akan membatalkan turnamen itu, karena pasti tidak  berkualitas dan tidak layak jual,” urai Azwan.

Catatan ketiga, lanjut Azwan, ada kesepakatan antara PSSI dengan Mahaka yang diwakili Maruarar Sirait. Saat itu Ara, sapaan akrab Maruarar,  menemui Presiden PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti di Singapura, agar PSSI memberi rekomendasi dan perangkat pertandingan di turnamen Piala Presiden.

La Nyalla setuju, dengan catatan turnamen Piala Presiden dijadikan pramusim ISL 2015-2016. Kompetisi kasta elite sendiri rencananya akan dihelat PSSI pada akhir November 2015. “Ara menyanggupi dan berkomitmen membantu perizinan ISL di kepolisian. Tetapi ternyata ISL tetap tidak boleh dijalankan oleh Menpora, Imam Nahrawi,” papar Azwan.

Atas beberapa hal di atas, catatan PSSI terhadap Mahaka adalah bahwa promotor yang dipimpin Hasani Abdulgani tersebut terbukti tidak komit untuk menjalankan beberapa kesepakatan dengan PSSI. Bahkan PSSI merasa tersinggung ketika di acara pembukaan piala presiden di Bali. PSSI sebagai induk sepak bola nasional seperti dianggap tidak ada.

“Atas beberapa catatan tersebut, kesekjenan PSSI akan memberikan masukan kepada Komite Eksekutif PSSI untuk memberi catatan khusus kepada Mahaka Sports and Entertainment jika berniat membuat turnamen ke depannya,” ucap Azwan Karim

Baca Juga:

Kantor PSSI Dijaga Polisi Militer saat Final Piala Presiden

Menpora-Presiden PSSI di Stadion Jilid II Batal Terwujud

Bongkar Kasus Atur Skor, Komdis PSSI akan Panggil Saksi Baru

Berita Terkait