Bola.com, Jakarta - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, harus bergerak cepat jika ingin naik kelas ke pentas Formula 1 (F1). Tim F1, Manor Marussia, yang tertarik merekrut pebalap asal Solo tersebut hanya memberi batas waktu hingga 31 Oktober 2015. Jika hingga tanggal itu Rio belum bisa memberi kepastian soal dana yang harus disetor, kesempatan bergabung ke tim yang kini didukung Mercedes dan Williams tersebut bakal melayang.
Deadline dari Manor tersebut diungkapkan ibunda Rio, Indah Pennywati. Menurut Indah, pihaknya sekarang sedang berusaha keras mencari dana, khususnya dari pemerintah, seperti yang dijanjikan Presiden Joko Widodo, saat di Istana Negara, Agustus lalu.
“Ya Manor memberi deadline hingga 31 Oktober. Kalau kita bisa berikan dananya, langsung bergabung. Tapi kalau tidak, ya Rio harus melupakan F1 untuk musim depan,” kata Indah, kepada bola.com, Selasa (20/10/2015) malam.
Selain Rio, kursi Manor juga diperebutkan sejumlah pebalap lain, seperti Alexander Rossi dan Will Stevens yang kini menjadi pebalap tim tersebut. Ada juga Pascal Wehrlein yang merupakan juara ajang DMT. Namun, menurut Indah peluang Rio sangat besar karena Manor lah yang mengajukan tawaran. Apalagi pebalap berusia 22 tahun tersebut sudah pernah memperkuat Manor saat berlaga di GP3.
Namun, kans gabung Manor bisa lepas jika hingga batas waktu yang ditentukan Rio belum bisa mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk dibayarkan ke Manor.
“Totalnya tidak sampai Rp 400 miliar. Riilnya kalau untuk tim Manor sekitar Rp 230 miliar hingga Rp 250 miliar,” kata Indah.
Indah mengaku sudah berusaha menghubungi berbagai pihak, termasuk menanyakan kelanjutan bantuan dari pemerintah. Namun hingga sekarang belum juga mendapatkan jawaban yang memuaskan. Indah berharap ada yang tergerak dengan permasalahan yang dihadapi Rio ini. Bagaimanapun partisipasi Rio di F1 juga bakal mengangkat nama Indonesia.
“Kami juga berharap bisa bertemu dengan pihak-pihak terkait (Menteri BUMN) untuk membicarakan hal ini lebih serius. Dulu waktu kami ke istana, Bapak Presiden kan menginstruksikan Menteri BUMN untuk membantu mencari dana. Kami masih menunggu jawaban, tapi belum dapat juga jawabannya. Perusahaan BUMN memang paling tepat, kan bawa nama negara. Biasanya sponsor di mobil kan mewakili negaranya,” beber Indah.
Sembari menunggu proses pencarian dana, Rio Haryanto memilih fokus merampungkan ajang GP2 yang tersisa dua seri. Pengidola Ayrton Senna tersebut juga memutuskan berlibur selama sepekan di Indonesia. Rio tiba di Jakarta pagi ini dan melakukan sejumlah aktivitas di Jakarta, kemudian pulang ke Solo pada sore. Dia bakal terbang kembali ke Singapura pada akhir pekan, kemudian balik ke Spanyol.
Baca Juga:
Rio Haryanto Ditawari Gabung Manor, Dana Jadi Kendala
Bantu Rio Haryanto ke F1, Fans Berinisiatif Bikin Crowdfunding