Madiun Putra Bingung Tagih Uang Sewa Stadion Piala Kemerdekaan

oleh Gatot Susetyo diperbarui 25 Okt 2015, 20:59 WIB
Madiun Putra bertindak sebagai tuan rumah fase grup Piala Kemerdekaan dan hingga kini belum mendapatkan ganti rugi dari Tim Transisi untuk biaya penggunaan stadion. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Madiun - Pencairan hadiah juara Piala Kemerdekaan oleh Kemenpora tidak otomatis membuat permasalahan selesai. Pasalnya, Tim Transisi dan Kemenpora masih berutang kepada tuan rumah penyelenggara untuk sewa stadion penyisihan grup. Hal itu pula yang dialami Madiun Putra FC.

Panpel Madiun FC mengaku tunggakan Tim Transisi mencapai angka Rp 500 juta. Mereka telah menyerahkan semua bukti pengeluaran sejak fase kualifikasi berakhir. Namun, hingga kini belum sepeser pun cair.

Advertisement

“Terakhir kami komunikasi dengan Tim Transisi pekan lalu. Mereka bilang minggu ini semua biaya akan dibayar, tapi sampai sekarang belum ada kabar lagi. Jelas kami iri dengan para juara yang telah menerima hak-hak mereka,” kata Harminto, Waketum Madiun Putra FC, yang selama ini dipercaya panpel sebagai mediator dengan Tim Transisi.

Harminto sempat dibuat bingung dengan perkembangan informasi menyangkut pencairan keuangan yang diberikan kepada juara. Pasalnya, PSMS Medan dan tiga klub lain memperoleh uang hadiah dari Kemenpora, bukan Tim Transisi dan sponsor.

“Kalau uang hadiah dari Kemenpora, lalu uang kami dibayar siapa? Ternyata Tim Transisi saja tak bisa membayar hadiah para juara. Kami juga tak tahu kepada siapa menagih uang sewa stadion kemarin. Kami akan minta kebijakan Kemenpora untuk menyelesaikan masalah ini. Saya dikejar teman-teman panpel karena selama Piala Kemerdekaan di Madiun lalu, saya yang dipercaya mengurus semua keperluan,” ucap Harminto.

Yang membuat Harminto semakin masygul, dia mendengar kabar, konon, panpel Bantul sudah menerima tunggakan sewa stadion.

“Saya akan komunikasi dengan panpel kota lain seperti Bantul, Solo, Cilegon, Serang, dan Medan untuk penyelesaian utang-utang tersebut. Saya tak habis pikir, kenapa ada perlakuan berbeda terhadap kami. Jika benar bila panpel Bantul sudah dibayar utang tersebut,” ujar Harminto.

Harminto kian galau lagi bila Menpora Imam Nahrawi akan melakukan reshuffle kabinet Tim Transisi. “Selama ini kami sering komunikasi dengan Cheppy Wartono. Kalau dia salah satu yang diganti, lalu kami menghubungi siapa? Jika Tim Transisi tak mampu membayar tunggakan itu, tolong kami diarahkan ke mana harus menagihnya,” tutur Harminto.

Baca juga :

Lunasi Uang Hadiah, Tim Transisi Masih Punya Tunggakan ke PSMS

Uang Hadiah Pakai APBN, PSMS: yang Penting Semua Dibayarkan

Kemenpora: Hadiah Piala Kemerdekaan Pakai APBN Tak Menyalahi UU