Surat Bencana Kabut Asap ala Martunis untuk Jokowi

oleh Ario Yosia diperbarui 26 Okt 2015, 21:37 WIB
Pemuda Indonesia yang bermain di tim junior Sporting Lisbon, Martunis meminta kepada Presiden RI, Joko Widodo agar menyelesaikan masalah kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan. (Facebook)

Bola.com, Lisbon - Bencana kabut asap yang melanda Sumatera serta Kalimantan mengusik ketenangan pesepak bola belia Indonesia yang tengah berada di Portugal, Martunis. Ia pun menulis surat khusus ke Presiden RI, Joko Widodo. Kabut asap imbas pembakaran hutan yang awalnya menyelimuti provinsi Riau, kini perlahan mulai menular ke Aceh, kampung halaman Martunis.

Martunis lewat akun Instagram pribadinya Martunis_ronaldo memposting foto dirinya memegang secarik surat yang ditujukan buat Jokowi. "Pak Presiden asap sudah sampai ke Aceh. Memang saya di Lisbon, tapi saya merasakan apa yang dirasakan saudara saya di Aceh. Tolong bapak matikan itu asap. #Saleum Aneuk Nanggroe," tulis sang pemain.

Foto dok. Bola.com

Martunis sendiri saat ini sedang berada di Portugal. Lewat bantuan megabintang Cristiano Ronaldo pemain kelahiran Banda Aceh, 10 Oktober 1997, mendapat beasiswa di Academi Sporting Lisbon.

Pada 26 Desember 2004 Martunis menjadi korban bencana alam Tsunami yang melanda Aceh. Martunis yang saat itu baru duduk di kelas III Sekolah Dasar terombang-ambing selama 21 hari di sebatang kayu. Ia memanjat sebatang pohon untuk bertahan hidup.

Advertisement

Pada 15 Januari 2005 Martunis diselamatkan warga. Perjuangannya bertahan hidup diliput salah satu stasiun televisi asal Inggris. Martunis yang terapung dengan mengenakan kaus timnas Portugal menarik simpati bintang top sepak bola Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta Gilberto Madail, ketua Federasi Sepak Bola Portugal. Federasi Sepak Bola Portugal sempat mengundangnya ke Portugal.

Ronaldo bahkan mengangkat Martunis sebagai anak. Berkaitan dengan bencana kabut asap, amat wajar jika Martunis merasa gelisah.

Keluarganya di Banda Aceh jadi korban asap kiriman dari Riau. Serbuan asap yang  pekat dan menyemburkan aroma menyengat, kini memasuki taraf yang  mencemaskan masyarakat.

Biasanya ketebalan asap di Aceh, hanya terjadi di pagi hari dan sore hari. Namun hari ini, asap pekat bertahan dari pagi hingga sore hari. Jarak pandang serbuan asap di Aceh, khususnya Banda Aceh, sangat terbatas.

Padahal, normalnya jarang pandang untuk aktivitas penerbangan  berkisar 1.500 - 2.000 meter. Tapi, Minggu (25/10) sore, jarak pandang hanya 800 meter.

Kondisi mengenaskan itu mendorong Martunis untuk melayangkan surat ke Presiden RI, Joko Widodo. Besar harapan suara hatinya didengar pemimpin yang dikenal dekat dengan rakyat tersebut.