Bola.com, Madura - Kebijakan manajemen Persepam Madura Utama soal pengelolaan hadiah Rp 500 juta dari Piala Kemerdekaan berbeda dengan klub-klub lainnya.
Jika PSMS Medan, Persinga Ngawi, dan Persiba Bantul membagi hadiah yang dicairkan Kemenpora dengan pemain berdasar persentase, Persepam justru lebih fokus melunasi utang manajemen yang dikeluarkan selama persiapan turnamen tersebut.
"Uang hadiah kami alokasikan membayar utang, sisanya untuk kas klub. Kami harus pinjam dari pihak ketiga untuk biaya persiapan tim kemarin," ucap Nadi Mulyadi, manajer tim Persepam.
"Jumlahnya lumayan besar. Kebijakan ini kami lakukan agar keuangan Persepam tetap sehat," ia menambahkan.
Baca Juga
Nadi melanjutkan bahwa Persepam memang harus merogoh kocek cukup besar saat persiapan tampil di Piala Kemerdekaan, Agustus lalu. Klub berjuluk Sape Ngamok ini harus merekrut pemain berkualitas, menggelar pemusatan latihan khusus di Kota Kediri selama sepekan, dan memberi bonus kepada pemain dengan jumlah lumayan besar ketika turnamen berlangsung.
"Biaya operasional kami kemarin memang besar karena kami ingin Persepam tak hanya asal tampil di turnamen itu. Risikonya, kami harus mengeluarkan dana banyak juga," ia menuturkan.
Soal kas klub, Nadi menjelaskan itu sebagai upaya manajemen agar punya dana bila suatu saat Persepam harus menyiapkan skuat guna memenuhi undangan tampil di turnamen resmi.
"Ibarat sebuah perusahaan, Persepam Madura Utama harus sehat dari sisi manajerial, terutama soal pengelolaan keuangan. Itu alasan kami kenapa sebagian uang hadiah masuk ke kas klub. Ini jaga-jaga kalau ada undangan turnamen lagi, kami tak menggali lubang dengan berutang ke pihak lain," ia menuturkan.