Bola.com, Sidoarjo - Kondisi kesehatan Kurnia Sandy yang sempat memburuk mengundang keprihatinan rekan sesama eks Timnas Primavera maupun mereka yang pernah satu tim bersamanya. Seperti diketahui, Sandy sempat hilang ingatan dan tak mengenali istri, anak-anaknya dan juga rekannya di sepak bola.
Komentar beragam pun dilontarkan rekan-rekan kepada mantan kiper Sampdoria itu. Eks libero Timnas Primavera, Bejo Sugiantoro mengakui sakit yang dialami Sandy diyakini karena depresi. Namun Sugiantoro tak mau menyimpulkan sendiri karena hal ini sangat sensitif bagi Sandy.
“Saya sempat tanya soal sakitnya, Sandy tak menjawab. Tapi ketika saya sentil soal ekonomi keluarga, ia langsung menitikkan airmata,” ujar eks pemain Persebaya ini.
Masalah ekonomi yang membuat Sandy sampai mengalami gangguan pada ingatannya diakui Sugiantoro sangat ironis. Sebagai mantan kiper Timnas yang membela nama bangsa pada berbagai ajang internasional, Sandy seharusnya mendapat kehidupan yang lebih layak.
Baca Juga
“Kalau pun Sandy tidak pernah mengantarkan Indonesia juara di ajang internasional, setidaknya ia pernah mendedikasikan hidupnya bagi bangsa ini lewat sepak bola. Pemerintah harus mencatat jasanya dan mengapresiasi dengan layak," ucapnya.
Hal yang sama diutarakan Nurul Huda. Rekan setim Sandy di Timnas Primavera lainnya ini mengaku sangat miris melihat kondisi rekannya itu. Baginya, apa pun sakit yang dialami Sandy sepatutnya mendapat perhatian dari Pemerintah.
“Ia adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Sandy pernah bercucuran keringat bahkan cedera demi Merah Putih. Kami berharap Pemerintah dan rekan-rekan yang pernah satu tim dengannya memberikan dukungan, baik materi maupun moral. Agar Sandy bisa pulih dan beraktivitas lagi,” kata Huda.
Sementara itu, rekan Sandy yang berbeda generasi yakni Uston Nawawi mengaku prihatin dengan kondisi koleganya itu. Mantan gelandang Timnas Baretti itu mengaku tak sampai hati melihat sahabatnya itu. Sebab ia mengenal Sandy adalah pribadi yang baik dan bersahaja.
“Cepat sembuh coach Sandy karena istri dan anak-anaknya sangat membutuhkannya. Saya dan rekan-rekan yang lain juga merindukan candanya,” ujar Uston.
Rekan-rekannya seprofesi Sandy itu kini bisa lega karena ingatan pria berusia 40 tahun itu sudah pulih dan kondisinya juga terus membaik. Sandy sudah mengenali istri, anak-anaknya, dan teman-temannya. Bahkan sudah bisa tersenyum dan bicara lebih banyak dari sehari sebelumnya.
“Saya sudah lebih tenang melihat kondisinya sekarang. Semoga ia bisa cepat pulang dan beraktivitas seperti semula. Semoga selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT,” ujar Bima Sakti Tukiman, rekan Sandy semasa masih bersama di Timnas Primavera.