Bola.com, Jakarta - PSMS Medan menilai klub asal kota Banjarmasin, Barito Putera seharusnya tidak melakukan protes, terkait dua pemainnya yang merapat ke tim Ayam Kinantan, yaitu Manahati Lestusen dan Teguh Amiruddin. Menurut PSMS, kedua pemain tersebut sudah diputus kontrak oleh Barito Putera.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh manajer PSMS, Andre Mahyer kepada bola.com, Rabu (28/10/2015), usai manajemen Barito Putra melalui asisten manajer Syarifuddin Ardasya menyebut pihak PSMS tak punya etika karena merekrut eks pilar timnas U-23 itu. Barito mengklaim, dua pemain itu hanya izin secara lisan ke pengurus padahal statusnya masih dikontrak klub sampai Desember 2015.
"Saya sudah menanyakan terlebih dahulu kepada kedua pemain. Mereka bilang secara langsung kepada saya sudah diputus kontraknya oleh Barito Putera sejak kompetisi terhenti. Jadi, wajar kalau mereka bermain untuk PSMS," ungkap Andre.
Baca Juga :
Lebih lanjut, Andre mengungkapkan, alasan lain mengapa Manahati dan Teguh Amiruddin untuk masuk ke dalam skuat Ayam Kinantan bersama Legimin Rahardjo dkk. karena persyaratan tugas setelah resmi menjadi anggota TNI AD. Jika keduanya berhasil lolos dalam serangkaian tes, Manahati dan Teguh akan terikat kontrak dengan PSMS.
"Mereka harus menjalankan tugas yang didapat dari garis komando TNI AD, tugas tersebut masuk ke dalam skuat PSMS," ujar Andre.
Perintah garis komando yang harus dijalankan ke enam pemain tersebut bukan tanpa alasan, karena PSMS kini dikenal dekat dengan dunia militer, sebab salah satu komisaris klub (PT Ayam Kinantan Medan) adalah mantan Pangdam I Bukit Barisan yang kini menjadi Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi.
Sebelumnya, manajemen Barito Putera juga mengklaim, sepanjang pemain terikat kontrak, manajemen tetap memberikan gaji. "Saya berharap pihak PSMS izin ke kami. Mereka tidak mengirimkan surat secara resmi kepada Barito," kata Syarifuddin.