Bola.com, Jenewa - Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengaku memiliki hubungan buruk dengan Presiden UEFA, Michel Platini. Blatter beranggapan legenda Juventus itu punya dendam kesumat kepadanya.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia, TASS, Blatter merasa menjadi target utama Platini yang dianggapnya ingin mengambil alih jabatan presiden FIFA. Akan tetapi menurut Blatter, upaya untuk melengserkannya selalu gagal.
Baca Juga
"Saya menjadi target pertama serangan terutama pada pagelaran Piala Dunia 2014, UEFA tak ingin saya menjabat sebagai Presiden. Mereka menyerang tapi di satu sisi konfederasi tetap memberikan dukungan kepada saya," kata Blatter kepada TASS.
"Dari semua organisasi hanya UEFA yang ingin saya mundur dan mereka gagal menuntaskan tugasnya. Bahkan setelah skandal ini terjadi, saya kembali terpilih sebagai Presiden."
Saat ini, keduanya mendapat hukuman dari Komite Eksekutif FIFA berupa larangan beraktivitas selama 90 hari dari dunia sepak bola. Platini diduga menerima suap sebesar 2,29 juta dollar AS atau sekitar Rp 33,4 miliar, dari Joseph S. Blatter, saat menjabat sebagai Penasihat Teknis FIFA pada 2011.
Sementara itu, Blatter diduga telah mengambil keuntungan dalam penjualan hak siar Piala Dunia kepada Persatuan Sepak Bola Karibia (CFU) pada 2005 silam. Tindakannya tersebut dianggap telah merugikan FIFA hingga miliaran rupiah.
"Mengapa Platini tidak menyukai saya? Anda harus menanyakan itu kepadanya. Saya pikir dia ingin menjadi Presiden tapi tak punya keberanian untuk melakukan keinginannya."
"FIFA tidak berada dalam krisis. Komite eksekutif hanya bekerja tiga hari dan setelah itu saya dihukum. Saya pikir ini terjadi karena tekanan dari media. Namun media mengalami ketidakberuntungan karena Platini juga terlibat," ucap Blatter.