Bola.com, Solo - Turnamen Piala Kemerdekaan telah usai lebih dari sebulan lalu. Namun, bukan berarti ajang yang digagas Tim Transisi Kemenpora untuk tim-tm Divisi Utama itu tak menyisakan masalah.
Panpel Persis Solo selaku salah satu tuan rumah Grup C bersama Persiba Bantul tekor hingga Rp 350 juta akibat Tim Transisi belum melunasi biaya pertandingan. Panpel Laskar Sambernyawa berharap agar Tim Transisi segera melunasi kewajiban tersebut. Ketua panpel, Heri 'Gogor' Isranto mengatakan, beban yang belum terbayar antara lain sewa transportasi lokal, pos kesehatan, dan biaya personel panitia lokal.
''Pertandingan di Solo ada delapan laga. Biaya penyelenggaraan laga-laga tersebut berkisar Rp 815 juta, di antaranya untuk sewa lapangan, keamanan, lampu lapangan, dan kesehatan. Sampai saat ini kami hanya diminta bersabar karena uang dari sponsor belum cair,'' kata Gogor kepada bola.com, Kamis (29/10/2015).
Gogor mengungkapkan pada awal-awal laga penyisihan, Tim Transisi mengirimkan dana secara bertahap ke panpel Persis dengan total Rp 150 juta. Setelah itu, belum ada lagi tambahan transfer dana dari tim bentukan Kemenpora tersebut.
Baca Juga :
Awalnya, lanjut dia, Tim Transisi berjanji menanggung seluruh biaya operasional pertandingan dengan pembayaran rutin setiap laga. Guna menutup biaya operasional utama, panpel mengandalkan pemasukan dari hasil penjualan tiket pertandingan Rp 325 juta. Gogor berharap adanya iktikad baik dari Tim Transisi. Pihaknya berharap haknya terselesaikan dalam waktu dekat.
''Karena janji awal biaya operasional dilunasi maksimal sebulan usai turnamen. Kasihan teman-teman yang punya hak,'' ucap Gogor.
Sementara Persiba Bantul memastikan tidak ada permasalahan pada anggaran panpel selama jadi tuan rumah babak penyisihan grup. ''Pembiayaan pertandingan di Bantul murah, sekitar Rp 40 juta makanya tidak ada masalah di belakang. Kalau tempat lain saya dengar memang sampai ratusan juta sekali laga,'' tutur manajer Persiba, Endro Sulastomo.
Selain Solo, pekan lalu panpel Madiun Putra juga menagih sisa tunggakan biaya pertandingan Piala Kemerdekaan di Madiun. Untuk hadiah juara, Kemenpora menalangi dengan menggunakan APBN karena dana dari sponsor turnamen macet.