Bola.com, Jakarta - Arsitek anyar Persija Jakarta, Bambang Nurdiansyah, memiliki perspektif tersendiri mengenai sosok Bambang Pamungkas. Suksesor Rahmad Darmawan itu menilai masa keemasan kapten Macan Kemayoran itu sudah habis.
Penilaian soal sosok Bambang diungkapkan Banur saat mengutarakan rencananya membenahi lini belakang dan lini depan Persija sebelum tampil di Piala Jenderal Sudirman mulai 14 November mendatang.
"Bepe sampai saat ini masih menjadi ikon Persija. Tapi, tidak bisa dimungkiri masanya sudah lewat," ucap pria yang di Piala Presiden lalu menukangi Persita Tangerang.
Di Piala Presiden lalu, striker yang akrab dengan nomor punggung 20 itu memang tidak bisa berbuat banyak. Ia gagal mencetak satu gol pun dan Persija harus rela angkat koper lebih awal karena tersingkir sejak fase grup.
Baca Juga :
Performa negatif Bepe di Piala Presiden amat kontras dengan aksi ciamiknya di awal kompetisi ISL 2015 yang akhirnya terhenti akibat konflik antara Menpora Imam Nahrawi dan PSSI.
Ketika itu striker yang sudah mencetak 182 gol bersama Persija berhasil mengukir hattrick saat bermain 4-4 dengan tuan rumah Arema Cronus pada 4 April 2015. Tiga gol yang sempat membuat nama Bepe ramai jadi perbincangan para pencinta sepak bola di Tanah Air.
Sementara itu, lini depan dan belakang Tim Jingga memang mendapatkan sorotan tajam dari Banur. Hal ini disebabkan penampilan buruk mereka sepanjang fase grup yang berlangsung di Bali. Dari tiga pertandingan, gawang Persija yang dikawal Andritany Ardhiyasa kebobolan empat gol.
Sedangkan sektor depan yang dimotori Bambang tidak mampu mencetak satu gol pun. Satu-satunya gol Persija di fase grup Piala Presiden yang berlangsung di Bali justru lahir dari Gunawan Dwi Cahyo yang notabene berposisi asli sebagai bek tengah.
"Sektor belakang akan diperbaiki walau sedikit begitu juga dengan lini depan. Yang pasti tidak akan ada seleksi pemain lagi," kata Bambang Nurdiansyah, yang hanya akan melatih Persija Jakarta selama Piala Jenderal Sudirman.