Bola.com, Jakarta - Ada sesuatu yang menarik dalam sesi latihan perdana Persija Jakarta menjelang Piala Jenderal Sudirman pada Jumat (30/10/2015) di Lapangan Nasional Youth Training Centre, Sawangan, Depok. Di antara sederet pemain Tim Macan Kemayoran terselip sosok Muhammad Roby. Stoper pelanggan Timnas Indonesia, selama 10 tahun terakhir, kembali klub yang membesarkannya setelah delapan tahun berkelana ke Pulau Borneo.
Roby, yang terakhir kali tercatat sebagai pemain Barito Putera, namanya menjulang saat membela Persija pada musim 2007-2008. Adalah sosok Isman Jasulmei (asisten pelatih Persija kala itu), yang meminang Roby muda ke Tim Orange. Isman kepincut melihat penampilan pemain kelahiran, 12 September 1985 di Persikad Depok dalam sebuah pertandingan kompetisi kasta kedua Divisi Satu.
Tanpa basa-basi Isman memboyong Roby ke Persija yang kala itu diarsiteki pelatih asal Moldova, Sergei Dubrovin. Walau hijau pengalaman, sinar kebintangan pemain asli Betawi yang berkampung di Cisalak, Depok, cepat berkilau.
Bek tengah yang juga bisa main di pos bek kanan ini mengawali perjuangan dari bangku cadangan di Persija. “Di awal musim saya lebih sering jadi pemain cadangan. Tempat di tim inti baru saya dapat setelah ada pemain cedera,” ujar Roby.
Roby mulai dipercaya main jadi starter kala Persija kehilangan Hamka Hamzah akibat akumulasi kartu dan Leonard Tupamahu, yang cedera. Saat bermain sebagai pilar inti Roby tampil ciamik saat mengawal pertahanan Persija. Ia pun membuat Ivan Kolev jatuh hati dengan memasukan namanya ke Timnas Indonesia U-23 SEA Games 2007.
Roby sempat menjalani pelatnas jangka panjang di Argentina. “Pengalaman berlatih ke Argentina adalah pelajaran berharga buat saya. Setelah pulang, mental saya jadi makin terasah,” sebut Roby.
Baca Juga
Tak butuh waktu lama-lama bagi Roby buat naik kelas ke level Timnas Indonesia Senior. Sepulang dari Argentina, Roby dipromosikan Kolek timnas senior kali Pra-Piala Dunia 2010. Semenjak itu hampir selalu tak pernah absen membela Tim Merah-Putih.
Terakhir ia jadi bagian skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2014 asuhan Alfred Riedl. Uniknya kariernya di Persija singkat. Hanya semusim di Tim Ibu Kota ia pindah ke Persik Kediri.
Selepas berkostum Tim Macan Putih, Roby berkelana ke Kalimantan. Selama lima tahun ia membela Putra Samarinda, sebelum akhirnya pindah ke klub Borneo lainnya, Barito Putera di awal tanun 2015 ini.
Sayang, kompetisi Indonesia Super League 2015 terhenti karena konflik Kemenpora dengan PSSI. Roby harus mencari peruntungan ke klub lain karena Barito membubarkan diri.
Di ajang Piala Presiden 2015 ia sempat dikontrak singkat oleh Pusamania Borneo FC. Apesnya ia cedera tendonitis menjelang laga krusial yang melibatkan timnya di fase perempat final turnamen.
Karena cederanya tersebut, Roby tak langsung diterima Persija. Ia harus mengikuti seleksi terlebih dahulu oleh manajemen Tim Macan Kemayoran.
"Bukan meragukan kemampuannya, tapi lebih karena faktor kebugaran. Kami ingin memastikan Roby siap tampil di Piala Jenderal Sudirman," tutur Ferry Paulus, Presiden Persija.
Ia bukan satu-satunya pemain lawas Persija yang mudik ke Tim Ibu Kota. Ada juga sosok Leonard Tupamahu dan Mukti Ali Raja (kiper).
Roby sendiri sempat diisukan merapat ke Persija di ISL 2015. Saat mengikuti pelatnas Timnas Piala AFF di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, ia sempat dipergoki berbincang serius dengan Presiden Persija, Ferry Paulus. "Hanya silaturahmi saja. Saya masih fokus latihan untuk tim nasional dan belum memutuskan untuk ke mana-mana dulu," ujar Roby kala itu.
Sejatinya pelatih baru Persija Jakarta, Bambang Nurdiansyah ingin Roby jadi bagian skuatnya saat berlaga di Piala Jenderal Sudirman. "Roby salah satu bek terbaik Indonesia. Jika ia dalam level kebugaran terbaik, teknik dan visi bermainnya dalam bertahan tak perlu diragukan," ujar Bambang yang di Piala Presiden lalu menukangi Persita Tangerang.
Roby belum mau buka suara soal peluangnya bermain di Persija. Bukan sesuatu yang mengherankan karena sang putra Betawi dikenal sebagai sosok pendiam tak banyak bicara. Walau begitu dari gesture tubuh dan wajah terlihat kalau pemain berdarah Betawi yang satu ini amat serius menjalani sesi latihan bareng Tim Jingga. Sama seperti banyak pesepak bola profesional lainnya, ia butuh menyambung hidup dengan bergabung ke klub yang tampil di turnamen Piala Jenderal Sudirman.