Cristian Gonzales Rajin Bermain Tarkam buat Modal Umrah

oleh Iwan Setiawan diperbarui 01 Nov 2015, 08:07 WIB
Cristian Gonzales berharap konflik Kemenpora kontra PSSI segera berakhir. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Bola.com, Jakarta Striker Arema Cronus Cristian Gonzales belakangan mulai rajin mengikuti turnamen antarkampung (tarkam). Terakhir, dia tampil didepan publik Klaten di ajang Putra Jati Cup pada akhir pekan lalu. Pemain berjulukan El Loco (Si Gila) memberi sinyal kalau dirinya bakal sering berlaga di pertandingan kelas desa saat Arema Cronus tidak menggelar aktivitas latihan atau bertanding.

"Tidak masalah Cristian main tarkam. Karena memang kondisi sepak bola seperti ini (tidak ada kompetisi resmi)," kata istri sekaligus manajer Gonzales, Eva Nurida Siregar, Sabtu (31/10/2015).

Saat ini, striker 39 tahun itu tengah bersama Arema Cronus untuk uji coba melawan Martapura FC. Namun, undangan tarkam tetap berdatangan. Karena itu, Eva dan Gonzales sedang mempertimbangkan beberapa tawaran yang jadwalnya pas, tidak mengganggu aktivitasnya bersama Tim Singo Edan.

Advertisement

Eva mengakui kalau materi jadi salah satu faktornya. Sebab, pasca dihentikan kompetisi bayarannyang diterima dari Arema tak menentu. Akan tetapi faktor materi ternyata bukanlah yang utama.

Ada target lain yang sedang ia kejar. Yaitu untuk pergi umrah ke Tanah Suci Mekkah bareng keluarga. "Bayaran dari tarkam kami kumpulkan untuk ke tanah suci. Kalau tidak Desember ya Januari kami umrah dengan Cristian dan anak-anak," jelas Eva.

 

"Keluarga saya butuh uang untuk dihidupi. Saya tidak bisa hanya mengandalkan gaji dari klub saja, karena bayaran yang didapatkan tidak menentu."

Di tanah suci, mereka akan berniat memanjatkan bersyukur ke Sang Khalik, hingga saat ini keluarga El Loco masih bisa mendapatkan penghasilan dari tarkam.

Walau usia Cristian Gonzales relatif tua buat seorang pesepak bola, ternyata popularitasnya masih tinggi. Penampilannya yang masih menawan di Arema Cronus dan Timnas Indonesia membuat penyerang haus gol kelahiran Uruguay tersebut membuat nilai jualnya tinggi di berbagai ajang tarkam. "Semoga saja sepak bola Indonesia segera membaik. Konflik Kemenpora-PSSI menyusahkan banyak pihak," ujar Gonzales penuh harap.