Bola.com, Jakarta - Rahmad Darmawan tampak kesal saat Chelsea kalah 1-3 dari Liverpool pada lanjutan Premier League, Sabtu (31/10/2015) malam WIB di Stamford Bridge. Saat itu, RD menonton laga tersebut bersama suporter klub Indonesia di Tangerang.
Sebagai penggemar Chelsea dan Jose Mourinho, RD galau maksimal. Apalagi, kekalahan tersebut membuat the Blues tertahan di urutan ke-15 klasemen. Pencapaian itu dinilai jadi yang terburuk bagi Mourinho. Tapi, Mou tetap spesial di mata RD.
“Kalau saya jadi Roman Abramovich, saya tak akan memecat Jose Mourinho. Biarkan siklus ini berjalan dan mungkin jadi yang terburuk. Menurut saya normal saja, meski seharusnya Chelsea tidak seburuk itu,” kata RD kepada bola.com.
Di sela acara nonbar itu, di hadapan suporter, RD juga bercerita tentang kesiapannya melatih di Malaysia untuk pertama kali dalam karier kepelatihannya. Ia akan berangkat pada akhir November, dengan durasi kerja dua tahun. Soal klub yang ia tangani, RD baru akan membuka setelah Piala Super Malaysia berakhir. Ia merasa tak enak menyebut nama karena saat ini masih ada pelatih yang menangani klub tersebut.
Baca Juga
Mantan pelatih Persija Jakarta ini mengaku tak mempersiapkan diri secara khusus. Ia sudah paham dengan karakter sepak bola Malaysia. Maklum, selain menangani timnas yang sering berduel melawan Malaysia, RD juga pernah bermain di ATM FA (Angkatan Tentera Malaysia) pada 1992-1993.
“Tidak ada persiapan yang spesial. Malaysia dan Indonesia sama, jadi di sana saya tetap bisa makan tempe dan kerupuk,” ujarnya.
RD juga tak mau besar kepala menjadi pelatih Indonesia yang menangani klub Malaysia. Menurut mantan pelatih timnas U-23 ini, ia justru akan banyak belajar dari sepak bola Malaysia, yang saat ini bisa dibilang jauh lebih baik ketimbang Indonesia. Sebagai contoh, klub Johor Darul Takzim baru saja meraih juara Piala AFC 2015. Pencapaian itu melebih Persipura Jayapura pada tahun 2014 yang terhenti di semifinal.
“Pasti banyak tantangan baru di Malaysia. Tapi, saya tidak mau jadi the Special One, cukup the Normal One saja,” tegas RD.
Rahmad Darmawan akan meninggalkan Indonesia pada akhir November 2015. Ia mulai bekerja untuk klub Malaysia per 1 Desember. Saat ini, RD masih menyelesaikan administrasi di tempatnya berdinas, TNI Angkatan Laut. "Mohon doanya saja supaya lancar," katanya.