Bola.com, Malang - Rombongan Arema Cronus sudah kembali ke Malang pasca uji coba melawan Martapura FC Sabtu lalu (31/10/2015). Meski hanya meraih hasil imbang, skor 0-0, bukan berarti rombongan Arema kembali dengan tangan kosong.
Tim Singo Edan pulang dengan mengantongi match fee dari partai ekshibisi itu. Namun, kondisi berbeda dialami asisten pelatih Arema Cronus, I Made Pasek Wijaya. Pasek Wijaya kembali ke Malang tanpa membawa uang! Penyebabnya, dia sudah menggunakan match fee-nya untuk memborong batu akik di Martapura sebagai oleh-oleh keluarga yang ada di Bali.
"Habis jutaan pokoknya, karena banyak saudara di Bali yang menitip oleh-oleh batu dari Martapura," kata Pasek Wijaya sambil tertawa.
Baca Juga :
Dia lantas menunjukkan satu kantong plastik batu yang dibeli. Ada yang masih berupa bongkahan, ada juga yang sudah bentuk akik yang tinggal dipasang ke cincin. Berbagai jenis batu yang dibeli, seperti red borneo, green borneo, ulung api, kecubung, bandar perak, biduri sepah, dan masih ada beberapa jenis batu khas Martapura lain.
"Macam-macam harganya. Ada yang murah, ada juga yang mahal," imbuh asisten pelatih berusia 46 tahun ini.
Sebenarnya, Made Pasek tidak terlalu menggemari atau mengoleksi batu akik. Dia juga tidak terlalu paham jenis-jenis batu. Untung, dia membeli batu tersebut bersama tim pelatih lainnya, yakni Joko Susilo dan Kuncoro. "Kami ramai-ramai mendatangi pusat batu Martapura. Kalau sendirian, saya kurang paham," ungkapnya.
Batu-batu tersebut sekarang masih disimpan di Malang karena belum punya kesempatan untuk pulang ke Bali. Baru nanti setelah ada kesempatan libur latihan, Pasek Wijaya membawa pulang oleh-oleh dari Martapura itu.
Saat ini agenda Arema Cronus memang cukup padat. Setelah uji coba di Martapura, mereka akan uji coba lagi di Solo melawan Persis pada 8 November. Setelah itu, Singo Edan fokus pada Piala Jenderal Sudirman, mulai 14 November 2015.