Bola.com, Valencia - Sejumlah pihak menuding kontroversi negatif yang melingkupi arena MotoGP dalam 10 hari terakhir menjadi bukti kegagalan Dorna sebagai operator balapan. Kontroversi dimulai dari insiden antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP Malaysia, kemudian bergulir bak bola liar.
Baca Juga
Kontroversi utama juga melibatkan Jorge Lorenzo yang menjadi pesaing utama Rossi dalam perebutan gelar juara dunia. CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, telah menggelar pertemuan tertutup dengan Rossi, Marquez, dan Lorenzo. Setelah sekian lama tutup mulut, Dorna akhirnya mau buka suara seusai pertemuan tersebut.
Inilah wawancara Ezpeleta dengan media Spanyol, AS, Jumat (6/11/2015).
Sepertinya hari ini suasana mulai tenang. Apakah misi Dorna tercapai?
Hal itu menjadi perhatian kami semua. Saya pikir sangat penting untuk meredakan tensi, jadi kami mengajak para pebalap berkumpul dan mereka setuju.
Untuk kali pertama balapan Grand Prix MotoGP dilabeli berisiko tinggi oleh Komisi Antikekerasan. Apa artinya itu?
Ada beberapa pertandingan sepak bola yang juga dilabeli event berisiko tinggi. Tapi, pertandingan itu kemudian berjalan lancar. Saya rasa pihak otoritas perlu menerapkan hal seperti itu, tapi saya pikir segalanya bakal berjalan baik dan tak akan terjadi apa-apa. Perhatian bakal tertuju ke balapan dan rasanya tak akan ada masalah.
Apa kesimpulan tentang semua yang terjadi?
Saya meminta pebalap untuk tak mengatakan apa pun. Jadi saya juga tak akan bicara tentang hal itu.
Tentang balapan hari Minggu, apa prediksi Anda?
Mereka (pebalap) baik-baik saja, bakal menikmati balapan, dan berusaha menang. Hanya itu.
Apa perasaan Anda setelah berbicara dengan tiga pebalap (Rossi, Lorenzo, Marquez)?
Sangat baik. Mereka tiga orang yang hebat.
Setelah pembicaraan itu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi semuanya?
Hal itu bakal saya simpan saja. Saya tidak bisa membuka percakapan pribadi yang telah kami lakukan. Jika saya punya sebuah kesan tertentu, saya akan memberitahukan kepada mereka bertiga, bukan ke publik.
Akankah kami bisa melihat foto ketiganya bergandengan tangan, seperti di masa lalu?
Saya juga membayangkan hal itu. Tapi mereka yang harus memutuskan hal itu. Saya tak bisa mengatakan apa pun.
Apakah Anda merasa MotoGP sangat populer di media lebih daripada sebelumnya?
Saya tak ingin jadi perhatian media gara-gara kontroversi. Tapi setiap orang punya hak untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
Apakah ada pembicaraan tentang membuat klasifikasi yang jelas tentang hukuman penalti?
Hal itu untuk agenda Senin (9/11/2015), sepertinya. Presiden FIM hadir di sini kemarin. Kami tentu memikirkan kesalahan dan kegagalan yang harus segera dipelajari. Kami akan bekerja sama dengan para pebalap, FIM, dan IRTA untuk membuat semuanya menjadi lebih baik.
Apakah Anda merasa tensi tinggi ini bakal mereda setelah perebutan juara dunia berakhir?
Saya tidak tahu. Saya bukan Nabi. Saya sebenarnya ingin tahu, tapi saya memang tidak tahu.
Anda berkata tentang belajar dari kesalahan. Apa yang sudah Anda pelajari?
Kesalahan pertama yang kami pelajari adalah, seharusnya kami tak boleh banyak bicara.