Bola.com, Malang - Tidak mudah bagi Persija Jakarta untuk mendatangkan pemain sayap lincah Dedi Hartono. Tim ibu kota harus bersaing dengan tiga klub besar lain yakni Semen Padang, Mitra Kutai Kartanegara (Kukar), dan Pusamania Borneo FC.
"Saya pilih Persija karena akses transportasi dan jarak dengan Lampung tidak begitu jauh. Selain itu, saya dihubungi langsung oleh bos Persija (Ferry Paulus)," kata Dedi.
Uniknya, pemain 28 tahun ini sempat salah perkiraan. Penggawa Timnas di era Alfred Riedl mengira Persija melakukan persiapan di Jakarta, sehingga Dedi sempat berencana memboyong istrinya. Tapi ternyata dia harus menyusul ke Batu karena Macan Kemayoran tengah melakukan pemusatan latihan.
Baca Juga
"Awalnya mau berangkat sama istri ke Jakarta. Ternyata tiket penerbangan yang saya dapat dari manajemen justru ke Malang. Akhirnya saya berangkat sendiri," ucapnya seraya tertawa.
Meski sudah dua hari di Persija, Dedi mengaku masih diganggu klub lain untuk pindah. Mitra Kukar termasuk klub yang paling getol merayunya. Namun, Dedi menegaskan ingin menjaga komitmen dengan Persija.
"Semen Padang dan Mitra Kukar serius mendekati saya. Mau bagaimana lagi, saya harus menjaga komitmen dengan Persija," ia menuturkan.
Di Piala Jenderal Sudirman nanti, Dedi harus bersaing dengan dua pemain saya lincah Persija lainnya yaitu M. Ilham dan Ramdani Lestaluhu. Dedi mengaku siap untuk bersaing secara sehat meski berstatus pendatang baru.
"Saya tahu kualitas Ramdani dan M Ilham, posisi saya sama seperti mereka. Persaingan di klub adalah hal yang sudah biasa," kata pemain anyar Persija Jakarta yang memperkuat Martapura di Piala Presiden 2015.