Rencana Firman Utina Jadi Pelatih Terhalang Sanksi FIFA

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 09 Nov 2015, 10:00 WIB
Pemain Persib Bandung Firman Utina saat berlaga pada partai final Piala Presiden 2015 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Minggu (18/10/2015). (Bola.com / Nicklas Hanoatubun).

Bola.com, Jakarta - Gelandang senior Persib Bandung, Firman Utina, mulai memikirkan masa depannya bila suatu saat pensiun jadi pemain. Firman ingin mengakhiri karier sepak bola di Tim Maung Bandung. Pemain berusia 33 tahun itu berharap tetap diandalkan Persib selagi ia masih mampu bermain selama 90 menit penuh.

Bagi Firman, rencana pensiun memang masih panjang. Ia yakin masih bisa tampil prima sampai usia 36 tahun. Seperti kebanyakan pemain timnas, Firman berencana menjadi pelatih saat masa gantung sepatu tiba.

“Jadi pesepak bola itu harus sudah punya rencana setelah umur 30 tahun. Saya berharap bisa mengakhiri karier sebagai pemain di klub saat ini, Persib. Saat ini saya belum kepikiran pensiun karena masih belum puas berjuang di jalur sepak bola,” kata Firman.

Sebenarnya, Firman Utina ingin segera mengikuti kursus pelatih AFC. Akan tetapi, hal itu harus ditunda mengingat Indonesia masih disanksi FIFA. Seperti diketahui, sejak FIFA menjatuhkan sanksi untuk Indonesia per 30 Mei, semua agenda kursus pelatih AFC ditiadakan. Padahal, sepanjang tahun 2015, PSSI mengagendakan belasan kursus, mulai lisensi AFC (A, B, C), lisensi pelatih kiper, dan pelatih futsal.

Advertisement

“Terpaksa rencana mengambil kursus lisensi ditunda. Padahal tahun lalu saya sudah jadwalkan ikut kursus pada akhir 2015. Entah sampai kapan, karena saya juga tidak bisa memastikan kapan sanksi FIFA dicabut. Sebagai pemain, saya hanya berharap pemerintah dan PSSI menghentikan perseteruan demi kepentingan yang lebih besar,” tegas Firman.

Soal penampilan di timnas, Firman juga pasrah. Apabila sanksi FIFA belum dicabut hingga rapat Komite Eksekutif FIFA awal Desember 2015, Indonesia harus menunggu penyelesaian konflik lewat Kongres FIFA, Februari 2016. Hal itu dinilai sangat merugikan.

“Justru yang saya pikirkan adalah nasib pemain-pemain muda seperti Evan Dimas, Paulo Sitanggang, dan yang lain. Misal tahun depan Indonesia masih disanksi, bakat mereka sia-sia. Mereka akan kehilangan kesempatan menambah jam terbang di laga internasional,” katanya.

Saat ini, Firman Utina membela Sidrap United pada turnamen Habibie Cup di Parepare, bersama tiga pemain Persib lain, yakni Abdul Rahman, Makan Konate, dan Jajang Sukmara. Sidrap United lolos ke final dan akan bertemu Persipare pada 10 November.

Setelah itu, Firman kembali ke Persib untuk menjalani babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman. Pada turnamen itu, Persib tergabung di Grup C bersama Surabaya United, Persela Lamongan, PS TNI, dan Pusamania Borneo FC. Laga pertama Persib Bandung melawan Persela di Stadion Gelora Deltra Sidoarjo, 15 November 2015.

Berita Terkait