Eks Gelandang Mitra Kukar Ini Sentil Indonesia Bermental Korupsi

oleh Aning Jati diperbarui 09 Nov 2015, 15:15 WIB
Jesse Pinto (kiri), mantan gelandang Mitra Kukar, secara tak langsung menunding Indonesia punya mental korupsi ketika diwawancara media Australia. (Getty Images via Zimbio)

Bola.com, Jakarta - Penggemar sepak bola di Indonesia mungkin lebih mengenal Jesse Pinto sebagai bagian dari timnas Timor Leste senior atau U-23 ketimbang sebagai mantan pemain Mitra Kukar. Meski, Pinto tercatat pernah membela tim Naga Mekes pada 2013.

Lama tak terdengar kabarnya, Pinto mengeluarkan pernyataan yang bisa membuat telinga warga Indonesia panas. Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, gelandang berusia 25 tahun itu menuding korupsi yang menggerogoti Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL) merupakan 'bentuk peninggalan' mentalitas Indonesia.

Advertisement

Seperti diketahui, Timor Leste, yang pernah bernama Timor Timur, merupakan bekas bagian Indonesia dan berstatus provinsi ke-27 di Negara Kesatuan Republik Indonesia sebelum akhirnya merdeka pada 20 Mei 2002.

Seperti dikutip di laman ABC News, Minggu (8/11/2015), Pinto yang diwawancarai soal banyaknya naturalisasi pemain asal Brasil yang dilakukan FFTL untuk membangun timnas yang kuat, berkomentar: "Saya melihat banyak sekali korupsi (di FFTL). Timor banyak meniru mentalitas itu (dari) Indonesia," ucapnya.

Pernyataan itu mengacu pada kebijakan FFTL yang sejak 2011 rajin menaturalisasi pemain asal Brasil. Tercatat ada 16 pemain asal Negeri Samba yang sudah dinaturalisasi sejak 2011. Pinto melihat kebijakan itu sudah melewati batas aturan negara serta FIFA. Mantan kapten timnas Timor Leste U-23 itu menuding ada korupsi di balik kebijakan FFTL. 

Pinto menceritakan kasus yang menimpanya sesudah ia menjalin kesepakatan dengan Mitra Kukar. Ketika itu FFTL sempat berang karena mengganggap Pinto tidak melibatkan mereka dalam kepindahannya. Sementara pemain yang kini berusia 25 tahun itu bersikukuh dengan pendapat bila kepindahannya murni sebagai pemain profesional sehingga segala sesuatunya diurus secara mandiri tanpa harus melibatkan federasi sepak bola secara langsung.

Gelandang klub A-League, Newcastle Jets ini, menduga FFTL kecewa lantaran tak bisa mendapatkan 'jatah' dari proses perpindahan pemain internasional. Hal itu pula yang dianggap Pinto jadi alasan di balik rajinnya FFTL menaturalisasi pemain asal Brasil.

Di sisi lain, Palestina sudah secara resmi mengajukan protes kepada FIFA terkait penggunaan pemain naturalisasi di timnas Timor Leste yang dinilai dalam prosesnya menyalahi aturan negara maupun FIFA. Palestina tergabung dengan Timor Leste di Grup A Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2018.