Bola.com, Jakarta Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, meyakini rekan setimnya, Valentino Rossi, frustrasi setelah gagal merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2015 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2015).
Menurut Lorenzo, yang akhirnya menjadi Juara Dunia MotoGP 2015, rasa frustrasi The Doctor bisa dimaklumi. Rossi kemungkinan menyadari musim ini adalah kesempatan terakhirnya bisa juara dunia. Apalagi menurut catatan statistik, pria berusia 36 tahun tersebut makin sulit menyaingi kecepatan para pebalap yang lebih muda.
“Jelas banyak pebalap muda yang lebih cepat daripada dirinya. Statistik membuktikan itu,” kata Lorenzo, seperti dilansir Motorsport, Senin (9/11/2015).
Baca Juga
“Dia pasti agak frustrasi karena tak memiliki kecepatan yang bisa membantunya memenangi lebih banyak balapan dan datang ke Valencia dengan keunggulan poin lebih besar. Saya tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi, kemungkinan ini adalah kesempatan terakhirnya menjadi juara dunia,” imbuh dia.
Lorenzo menambahkan seluruh kontroversi dan komentar yang bermunculan belakangan ini tak akan terjadi jika Valentino bisa menyaingi kecepatannya dan Marquez, serta memenangi lebih banyak balapan. Pada musim ini, Rossi hanya menang di empat seri, sedangkan Lorenzo mampu memenangi tujuh seri.
“Berbekal konsistensi dan menambah kecepatan, serta tanpa adanya insiden di Sepang, dia bakal datang ke Valencia dengan keunggulan poin yang besar. Dia juga bakal menjadi juara dunia dengan mudah,” beber Lorenzo.
“Tapi itu tak terjadi dan Rossi tahu telah membuang kesempatan merengkuh titel juara dunia untuk kali ke-10. Fakta itu memang tak mudah diterima,” imbuh dia.
Harapan Rossi menjadi juara dunia melayang setelah hanya finis keempat di balapan MotoGP Valencia, sedangkan Lorenzo berhasil finis tercepat. Di klasemen akhir, pebalap Italia itu kalah lima poin dari X-Fuera yang total mengoleksi 325 angka.
Seusai balapan, Rossi meluapkan kekecewaan dengan menyebut Marquez telah berkonspirasi dengan Lorenzo di seri terakhir tersebut. Marquez dituding memilih berperan sebagai bodyguard untuk memuluskan jalan Jorge Lorenzo ke tangga juara dunia.