Bola.com, Jakarta - Pembentukan tim ad-hoc sudah memasuki batas akhir yang diberikan FIFA. FIFA menanti terbentuknya komite itu paling lambat 13 November 2015. Nama Agum Gumelar kian santer diprediksi bakal mengisi posisi ketua tim ad-hoc.
Menanggapi hal tersebut, pihak Kementarian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, memberi dukungan bila mantan ketua PSSI tersebut menjadi ketua tim ad-hoc yang diwacanakan bernama Komite Reformasi Sepak Bola Indonesia.
"Pak Agum sangat layak menjadi ketua tim Ad-Hoc. Kemenpora akan hormati keputusan tersebut jika FIFA menunjuknya. Kami tidak berhak untuk mencampuri urusan tersebut. Jadi, pasti kami dukung," ungkap Gatot kepada bola.com, Selasa (10/11/2015).
Baca Juga
Kemenpora menilai kapasitas Agum sebagai mantan ketua PSSI dapat memberikan pengalaman untuk membenahi tata kelola sepak bola di Indonesia sesuai harapan FIFA. Apalagi, ketua Dewan Kehormatan PSSI tersebut mengetahui secara jelas siapa saja yang dibutuhkan untuk mengggantikan orang-orang yang tidak ingin membangun federasi sepak bola Indonesia ke arah yang lebih benar.
Agum Gumelar juga tercatat pernah ditunjuk FIFA memimpin Komite Normalisasi PSSI ketika dualisme federasi olah raga paling populer itu terjadi di negeri ini pada 2011-2012.
"FIFA yang memutuskan siapa saja yang masuk ke dalam anggota tim ad-hoc. Jadi, kami berpikir positif jika pak Agum ditunjuk jadi ketua ad-hoc. Apalagi pak Agum cukup dihormati di kalangan pengurus PSSI," ujar Gatot.
Delegasi FIFA dan AFC yang sempat berkunjung ke Indonesia memberi rekomendasi penyelesaian masalah sepak bola di Indonesia. Salah satunya, dengan membentuk tim ad-hoc.