Bola.com, Sidoarjo - Aroma tentara sangat terasa di PS TNI, satu-satunya tim amatir yang berlaga di Piala jenderal Sudirman (PJS). Tak hanya lantaran dihuni 18 dari 24 pemain yang mereka boyong ke Sidoarjo tercatat sebagai anggota TNI aktif, sikap dan prilaku semua pemainnya selama di lapangan layaknya seorang prajurit TNI.
Hal itu tercermin saat menggelar sesi coba lapangan, Sabtu (14/11/2015) pagi di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Saat turun dari bus misalnya, Manahati Lestusen dkk lebih dulu melakukan baris dan memberi hormat pada pelatihnya, Suharto.
Setelah barisan dibubarkan, mereka berjalan tertib memasuki lorong menuju lapangan. Setibanya di sana, mereka kembali berbaris. Kali ini menjadi tiga sap, dipimpin oleh sang kapten Manahati Lestusen, mereka mengawali latihan dengan berdoa, dilanjut arahan dari sang pelatih.
Sekitar dua menit prosesi itu berjalan, mereka baru menjalankan pemanasan sekaligus latihan layaknya tim lain. “Karena mayoritas anggota TNI, sikap dan prilaku pemain layaknya tentara. Apalagi tim ini langsung dibawahi oleh Kostrad,” ujar Suharto, pelatih
kepala PS TNI.
Baca Juga
Semua itu bukan tanpa sebab. Satu-satunya tim yang tak menggunakan pemain asing di Piala Jenderal Sudirman itu ingin mengusung semangat TNI yang disiplin dalam menjalankan tugas, dan pantang menyerah.
Suharto sendiri mengakui, sikap tersebut membawa dampak positif pada timnya. Minimal, kepercayaan diri serta motivasi para pemainnya sejauh ini cukup bagus kendati lawan yang mereka hadapi adalah tim-tim Indonesia Super League. Di Piala Jenderal Sudirman total ada 14 tim yang berstatus klub kompetisi kasta tertinggi. PS TNI satu-satunya tim amatir yang berlaga di turnamen yang digagas Panglima TNI tersebut.
2
Aroma PSMS Medan juga amat terasa kental d tim PS TNI. Pemain-pemain yang menghuni skuat PS TNI juga berstatus pilar Tim Ayam Kinantan. Klub peserta Divisi Utama yang pernah berjaya di zaman Perserikatan tersebut kini kembali bangkit keterpurukan.
PSMS, yang sempat terpecah dualisme, kini dibina Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Edy Rahmayadi, yang dikenal gila bola. Mereka kini dihuni banyak pemain berkualitas, dan mayoritas di antaranya berstatus tentara.
"Kami sama sekali tidak khawatir berada satu grup dengan Surabaya United, Persib, dan Borneo FC. Dengan kerja keras kami yakin bisa mengatasi mereka," tutur Manahati Lestusen.
Kesuksesan PSMS menjadi juara Piala Kemerdekaan baru-baru ini menjadi sinyal kebangkitan Ayam Kinantan. Dengan membawa bendera PS TNI kini pasukan Rap-rap membidik target juara di PJS.
“Banyak pemain muda di tim kami. Meski mayoritas masih belia, mereka tak kenal takut. Semoga jiwa ksatria seorang prajurit ini juga membawa hasil positif di setiap pertandingan yang mereka jalani,” ujarnya.
Seperti kabar yang beredar sebelumnya, tim ini diperkuat enam pemain bintang macam Manahati Lestusen, Dimas Drajat, Ravi Murdianto, Wawan Febriyanto, Ahmad Nufiandani, dan Abduh Lestaluhu.
Namun tak semua bintangnya bakal diturunkan di laga perdana lawan Surabaya United, Minggu (15/11/2015) nanti. Seperti diutarakan Suharto, dalam beberapa kali uji coba yang ia gelar, hanya Manahati, Abduh Lestaluhu, dan Ahmad Nufiandani yang kerap diturunkan.
“Benar, meski labelnya bintang, saya tidak akan pasang pemain yang tidak siap. Karena kami hanya pasang siapa saja yang siap tempurm, kalau tidak, akan saya parkir,” jelas Suharto.
PS TNI sendiri tak mau main-main. Sebagai pemilik hajat, membidik kemenangan di laga perdana melawan Surabaya United di duel perdana penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman yang digelar Minggu (15/11/2015) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Target ini mereka pancang agar ambisi mereka lolos dari fase grup bisa terwujud.
"Kami butuh modal awal yang bagus agar melambungkan motivasi para pemain. Jika kami bisa mencurinya saat dijamu Surabaya United, saya yakin kami di atas angin,” sebut Suharto, mentor PS TNI.