Terlambat karena Tarkam, Pantaskah Meiga Jadi Kiper Utama Arema?

oleh Iwan Setiawan diperbarui 15 Nov 2015, 16:00 WIB
Performa Kurnia Meiga kembali stabil setelah mengalami cedera lutut parah. Akankan ia kembali jadi kiper utama Arema? (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Malang - Pelatih kiper Arema Cronus Alan Haviluddin bakal dibuat pusing untuk menentukan siapa kiper utamanya di laga kedua Piala Jenderal Sudirman (PJS) melawan Persipasi Bandung Raya, Selasa (16/11/2015). Itu karena kiper tangguh Kurnia Meiga sudah kembali ikut latihan pada Jumat (13/11/2015). 

Dia baru saja kembali dari Parepare seusai menjalani turnamen tarkam Habibie Cup. Akibat bermain di turnamen itu, Meiga termasuk terlambat gabung. Dia sudah melewatkan masa persiapan Arema Cronus di Piala Jenderal Sudirman hingga laga perdana melawan Gresik United, Selasa (10/11/2015).

Lantas, pantaskan Meiga jadi kiper utama Arema yang kini dipegang Kadek Wardana? Dari segi kualitas, tentu sangat pantas. Selama tampil di Habibie Cup tak pernah kebobolan dalam waktu normal. Meiga juga ditetapkan sebagai pemain terbaik karena tak pernah kebobolan dan menepis tiga tendangan penalti pada babak final Habibie Cup.

Baca Juga

Advertisement

Tapi di sisi lain, pertimbangan kedisiplinan dari tim pelatih Arema juga ada. Kadek Wardana yang jadi starter di laga pertama sudah bekerja keras dengan rajin latihan. Sedangkan Meiga mengesampingkan persiapan dengan Arema demi mencari tambahan penghasilan dari turnamen tarkam.

Hal ini membuat Alan merasa bingung dan takut salah mengambil keputusan. Jika memainkan Kadek, dia menyia-nyiakan kiper tangguh di bangku cadangan. Andaikan memainkan Meiga, sisi kedisiplinan Arema dianggap rendah. Bisa jadi akan timbuh rasa isi di benak pemain lain. Oleh sebab itu, pelatih akan sangat detail memantau perkembangan kiper sebelum pertandingan melawan PBR.

"Sulit menentukan kiper utama. Tapi akan kami lihat siapa yang paling siap pada hari H," kata Alan.

Sebenarnya, Arema sudah beberapa kali tampil tanpa Kurnia Meiga yang dalam dua musim hampir selalu jadi starter Arema di ISL. Kiper 25 tahun asal Jakarta itu sempat mengalami cedera lutut parah. Dia baru kembali memperkuat Arema di pertengahan Piala Presiden lalu. Sejak itu persaingan kiper utama Arema cukup ketat, karena performa Kadek juga lumayan bagus.