Viking Persib dan Bonekmania Mesra di Laga Perdana Grup C PJS

oleh Tengku Sufiyanto diperbarui 15 Nov 2015, 18:45 WIB
Viking dan Bonekmania memadati tribun timur Stadion Delta Sidoarjo, guna menyambut gelaran laga Grup C Piala Jenderal Sudirman. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Bola.com, Sidoarjo - Dua pertandingan Grup C Piala Jenderal Sudirman bergulir di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (15/11/2015). Di laga perdana, PS TNI berhasil mengalahkan Surabaya United dengan skor 2-1. Sementara, Persela Lamongan akan menantang Persib Bandung di laga kedua yang berlangsung pada pukul 19.30 WIB.

Pemandangan menarik dari berbagai suporter tersaji di stadion yang menjadi tuan rumah perhelatan laga Grup C Piala Jenderal Sudirman tersebut. Suporter fanatik Persib Bandung, Viking Persib Club (VPC) sudah memadati tribune stadion sejak pertandingan Surabaya United kontra PS TNI.

Viking membaur dengan Bonekmania. Maklum, hubungan kedua kelompok suporter tersebut sangat akrab. Saat Persib berlaga di final Piala Presiden, Bonekmania juga memberikan dukungan.

Advertisement

Akan tetapi, jumlah suporter Viking lebih banyak ketimbang Bonekmania. Padahal, kota asal Bonekmania, Surabaya memiliki jarak yang dekat dengan Sidoarjo. Sedangkan Viking yang notabennya berasal dari Jawa Barat harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk sampai di stadion. Ada pula Viking yang berasal dari distrik Sidoarjo, Surabaya, dan sekitarnya.

Bonekmania membentangkan syal bertuliskan 'Bonekmania dan Viking', sambil mendukung Evan Dimas dkk. bertanding melawan PS TNI. Sementara, Viking sudah memasang berbagai atribut bertuliskan kata-kata semangat untuk mendukung anak-anak asuhan Djajang Nurdjaman. Mulai dari memakai jersey Persib hingga membentangkan syal dan bendera.

Sementara, arek Suroboyo yang tengah merayakan bersatunya Bonek 1927 dan Bonekmania memilih untuk mengurangi atribut mereka, sebagai bentuk sikap di tengah dualisme klub yang masih berlangung. Seperti yang diungkapkan petinggi Bonekmania, Agus Bimbim.

"Bonekmania tampil di Sidoarjo sebagai penonton, bukan suporter. Kami memilih bersikap untuk tidak menjadi suporter Persebaya maupun Surabaya United sebelum kisruh dualisme berakhir," kata Agus.