Indonesia Tambah 2 Medali Perunggu di Kejuaraan Dunia Wushu 2015

oleh Imelia Pebreyanti diperbarui 15 Nov 2015, 18:50 WIB
Atlet Wushu Indonesia, Juwita Niza beraksi, pada Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (15/11/2015). (bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Dua pewushu Indonesia, Fredy dan Juwita Niza, menambah jumlah keping medali Indonesia pada Kejuaraan Dunia Wushu yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (15/15/2015). Keduanya menyumbang medali perunggu.

Fredy yang turun di nomor taolu taijiquan menempati posisi ketiga dengan nilai 9,63. Ia gagal bersaing dengan Zhou Li Chen (Tiongkok) yang meraih medali emas dengan skor 9,71. Sementara itu, medali perak disabet wakil Jepang, Tomohiro Araya, yang mendapat nilai 9,64.

Advertisement

Dari nomor taolu nanquan, Juwita meraih skor 9,60. Dia kalah 0,01 poin dari pewushu Malaysia, Diana Bong, yang meraih perak. Sedangkan medali emas berhasil direbut atlet Tiongkok, Hai Ling Wei, setelah sukses mencatat nilai tertinggi 9,72.

"Perasaan hari ini senang, karena sebelumnya tidak ada target (medali). Yang penting menampilkan yang terbaik saja. Ini medali perunggu pertama saya di kejuaraan dunia. Sebelumnya, di Kejuaraan Dunia Malaysia 2013, saya cuma di peringkat keempat," kata Juwita seusai beraksi.

"Persiapan untuk ini sudah sebulan. Saya melatih terus kekuatan tenaga dan lompatan, karena ini yang menjadi titik utama penilaian juri. Mengenai lawan, saya rasa semuanya berat," sambungnya.

Indonesia sebenarnya mampu menambah medali di nomor taolu chanquan. Namun dua pewushu andalan Tanah Air, Achmad Hulaefi dan Charles Sutanto, hanya bisa menempati posisi keempat dan kelima.

Achmad mengantongi nilai 9,61, sedangkan Charles, yang sehari sebelumnya menyumbangkan medali emas di nomor taolu jianshu, hanya mencetak skor 9,59.

Saat ini Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 masih mempertandingkan nomor sanda. Namun dua atlet Indonesia, Yusuf Widianto dan Puja Riyaya yang masing-masing turun di kelas 56kg dan 70kg telah gugur sebelum tiba di babak final.