Kalah dari PS TNI, Suasana Ruang Ganti Surabaya United Sunyi

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 15 Nov 2015, 19:50 WIB
Surabaya United kalah 1-2 dari PS TNI pada laga pembuka babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (15/11/2015). (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Bola.com, Sidoarjo - Kejutan terjadi di laga perdana babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman, Minggu (15/11/2015) sore di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Surabaya United yang lebih diunggullan justru menelan kekalahan 1-2 dari PS TNI.

Kekalahan ini tak hanya mempermalukan tuan rumah, tapi memberi pelajaran besar buat mereka. Maklum, lawan yang dihadapi hanya tim amatir yang dihuni mayoritas pemain muda. Meski diperkuat beberapa eks pemain timnas U-23, PS TNI tak memiliki pemain asing.

Keruan saja, suasana di ruang ganti pemain Surabaya United sunyi. Hanya ada wajah-wajah sedih para pemain yang menghiasi ruangan itu. Pelatih Ibnu Grahan pun tak banyak bicara, ia seakan tak percaya timnya tumbang di tangan PS TNI yang sebelumnya tak diperhitungkan.

Ibnu Grahan mengungkapkan, lemahnya kondisi fisik pemain Surabaya United menjadi faktor utama kekalahan mereka di pertandingan ini. Hal ini terjadi karena waktu pemulihan yang mereka miliki setelah melakoni dua kali uji coba di Makassar dan Bali cukup singkat.

"Kami punya waktu efektif selama persiapan hanya satu minggu, karena selebihnya habis di perjalanan," ungkap Ibnu dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.

Tak hanya itu, buruknya kondisi fisik pemain lantaran banyaknya pemain yang bermain tarkam usai gelaran Piala Presiden lalu. Bahkan Evan Dimas Darmono dan Otavio Dutra baru bergabung dua hari menjelang pertandingan tersebut. Akibatnya, Evan dan bek tengah asal Brasil itu tak tampil optimal pada bentrokan kali ini.

Advertisement

"Lihat saja, umpan silang dan eksekusi bola-bola mati tidak bisa sampai ke tiang jauh. Padahal kami butuh itu untuk menciptakan peluang," keluhnya.

Sementara itu, pelatih PS TNI Suharto AD mengaku tak heran jika timnya berhasil memenangkan laga ini. Pasalnya, persiapan mereka lebih lama ketimbang Surabaya United. Apalagi saat uji coba melawan PBR, mereka tak hanya menang, tapi juga menguasai jalannya pertandingan.

Kendati sukses menekuk Surabaya United, Suharto mengaku tak puas dengan permainan yang ditunjukkan para pemainnya. Sebab anak buahnya tidak mampu mendominasi jalannya pertandingan. Tak hanya itu, mereka seharusnya bisa menang lebih dari satu gol mengingat peluang yang mereka miliki cukup banyak.

"Secara hasil saya puas, tapi secara permainan, saya kecewa karena saya tidak ingin hanya sekadar menang, tapi juga tampil dominan," tutur Suharto.

Hasil ini bagi Surabaya United sangat merugikan. Karena mereka bakal bertemu lawan berat di tiga laga sisa. Pada pertandingan berikutnya, Surabaya United harus bentrokan dengan Persib (21/11/2015) depan. Jika kalah lagi, kans mereka lolos dari fase grup semakin berat.