Bom Paris Tak Surutkan Semangat 2 Pewushu Prancis

oleh Imelia Pebreyanti diperbarui 15 Nov 2015, 22:00 WIB
Atlet Wushu asal Perancis, Paul Roudeau, saat beraksi pada Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (15/11/2015). (bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Kejadian pengeboman di tujuh titik lokasi kota Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) lalu, tidak menyurutkan semangat dua pewushu asal Prancis, Bilal Talha dan Paul Roudeau, di Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di Istora Senayan, Jakarta, 14-15 November 2015. Keduanya memang terkejut dan turut berduka dengan kabar yang mengguncang negeri mereka, namun baik Bilal dan Paul, mengaku tetap fokus menjalani pertandingan.

Hal ini terbukti dengan kemampuan Bilal yang melaju ke babak perempat final nomor sanda kelas 56 kg. Ia berhasil mengalahkan wakil Algeria, Hamrit Yousef, dua ronde langsung.

Advertisement

"Saya memang merasa sedih dengan kabar itu. Tapi apapun yang terjadi saya harus tetap berjuang di sini bahkan bisa memenangkan kejuaraan ini," kata Bilal kepada bola.com.

"Saya hanya ingin membuktikan diri menjadi yang terbaik karena saya sudah lama mempersiapkan diri untuk turnamen ini. Jadi saya akan berusaha untuk tetap fokus," sambungnya.

Sementara itu, Roudeau mengaku bersyukur jika keluarganya tak ada yang menjadi korban insiden pengeboman itu.

"Untungnya, saya dan keluarga tinggal di pesisir Paris, bukan di kotanya. Jadi tak ada keluarga atau teman saya yang menjadi korban. Tapi saya tetap bersimpati dengan peristiwa itu," ungkapnya.

Pada hari kedua Kejuaraan Dunia Wushu, Roudeau turun di nomor taulu changquan. Sayang ia tidak berhasil meraih medali sebab atlet berusia 19 tahun itu hanya mencetak nilai 8,89.

Meski gagal meraih medali untuk negaranya, Roudeau merasa cukup puas sebab bukan target medali yang harus diraihnya, ia hanya ingin terus berkembang mengingat usianya yang masih belia.

"Saya tidak stress. Hari ini keseluruhan sudah baik. Tidak apa-apa kalau tidak ada medali. Target saya hanya ingin tampil bagus saja, sebisa saya," kata Roudeau menutup pembicaraan.