Bola.com, Budapest - Penantian panjang itu pun berakhir. Hungaria akan berlaga di ajang bergengsi. Setitik harapan publik Hungaria untuk melihat era Ferenc Puskas pun kembali menyeruak.
Hungaria memastikan tiket ke Piala Eropa 2016 setelah menyingkirkan Norwegia dengan agregat 3-1. Hungaria kembali berlaga di Piala Eropa setelah absen dalam 10 kejuaraan tersebut secara beruntun.
Kegembiraan para pemain dan staf pelatih Hungaria tumpah ruah di Groupama Arena, Senin (16/11/2015) dini hari WIB. Jalanan kota Budapest dipenuhi sorak-sorai kesenangan dari para suporter.
Baca Juga
Lama sudah publik Hungaria menanti tim nasionalnya berlaga dalam sebuah ajang besar. Bagi pendukung yang mengetahui sepak terjang Hungaria sepanjang sejarah lapangan hijau, nostalgia masa lalu berembus kencang.
Hungaria pernah menjadi salah satu negara yang ditakuti lawan-lawannya. Pada era 1930 hingga 1950-an, kejayaan Hungaria terukir dalam sejarah sepak bola. The Mighty Magyars, julukan Hungaria saat itu.
Masa-masa indah tersebut tak bisa lepas dari sosok Ferenc Puskas. Bersama Sandor Kocsis dan Zoltan Czibor, Puskas membawa Hungaria ke panggung tertinggi sepak bola.
Media Inggris, The Guardian, menulis, "Kecepatan, kontrol bola, dan posisi bermain Hungaria mendekati sempurna dari apa yang bisa orang-orang saksikan," tulis media itu setelah negaranya dihancurkan Hungaria, 3-6, dalam sebuah laga pada 1953.
Puskas menjadi jenderal. Dia kapten yang memimpin Hungaria meraih medali emas Olimpiade 1952. Dua tahun berselang, Puskas pula yang membawa Hungaria melaju hingga partai final Piala Dunia di Swiss.
Impian mengangkat trofi Piala Dunia 1954 menggebu-gebu. Dalam tempo delapan menit laga berjalan, Hungaria sudah memimpin 2-0 atas Jerman Barat melalui gol Puskas dan Czibor. Namun, nasib berkata lain. Jerman Barat mampu membalikkan skor menjadi 3-2 dan keluar sebagai pemenang.
Tidak ada julukan pecundang bagi Puskas dan kawan-kawan. Salah satu pelatih ternama era modern, Sir Bobby Robson, menyebut para pemain Hungaria pada saat itu dengan sebutan "Manusia-manusia dari Mars".
Sejarah itu sudah lama terjadi. Kini, Hungaria bukan lagi menjadi negara kuat dalam sepak bola. Barisan nama-nama pemainnya pun tidak berada di papan atas pesepak bola dunia.
Namun, publik Hungaria mungkin tetap menganggap Balasz Dzsudzsak dan kawan-kawan sebagai pewujud mimpi. Paling tidak, mimpi untuk melihat Hungaria kembali berkiprah ke turnamen tertinggi antarnegara.
Sumber: The Guardian, Talksport, Britannica, You Tube