Bola.com, Jakarta - 1. Manahati Lestusen (PS TNI)
Manahati Lestusen (21) lebih dikenal sebagai bek tengah. Namun eks pemain Persebaya Surabaya dan Barito Putera ini juga bisa dimainkan sebagai gelandang tengah dan bek sayap. Postur Manahati yang setinggi 168 cm sebetulnya tak terlalu ideal jika dia bermain sebagai bek tengah. Hanya saja, pemain yang pernah berlatih di SAD Uruguay dan bermain buat SC Vise (Belgia) itu bisa menutupi kelemahan dari segi postur dengan penempatan posisi yang pas saat melakukan intersep atau berduel udara dengan lawan.
2
2. Achmad Jufriyanto (Persib Bandung)
Pemain yang akrab dengan sapaan Jupe ini menjadi salah satu kunci sukses Persib Bandung kala meraih gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015. Posisi Jupe adalah bek tengah. Pemain berusia 28 tahun ini sulit dilewati ketika berduel satu melawan satu. Selain itu, Jupe yang bertinggi badan 183 cm tangguh dalam duel udara. Pemain kelahiran Tangerang ini juga bisa bermain sebagai gelandang tengah dangan tipikal cenderung sebagai gelandang bertahan. Tak jarang, ia mencetak gol memanfaatkan situasi bola mati atau melalui tendangan jarak jauh.
3
3. Boaz Solossa (Persipura Jayapura)
Kapten Persipura ini adalah pencetak gol ulung buat timnya. Boaz yang kini berusia 29 tahun sekarang lebih sering tampil di posisi penyerang sayap kiri. Seringkali Boaz bertukar tempat dengan pemain yang diturunkan sebagai penyerang sayap kanan. Pemain yang mengoleksi tiga gelar top scorer ISL ini posisi aslinya adalah striker. Tak heran kalau naluri golnya tetap terjaga, meski ia kini bermain sebagai penyerang sayap dan bukan menjadi striker utama.
4
4. Hendro Siswanto (Arema Cronus)
Hendro Siswanto (25 tahun) biasa dimainkan sebagai bek tengah di Arema Cronus. Tipikal permainannya yang tak kenal lelah membuat Hendro cocok dimainkan dengan siapa pun yang menjadi gelandang tim Singo Edan. Selain gelandang tengah, Hendro juga bisa bermain sebagai bek kanan. Posisi ini pernah dilakoni Hendro ketika bermain buat timnas SEA Games 2011.
5
5. Fandi Eko Utomo (Surabaya United)
Fandi Eko Utomo (24 tahun) tak selalu mendapat tempat sebagai starter di Surabaya United. Namun kebisaannya bermain di beberapa posisi membuat Fandi memudahkan kerja pelatih. Putra kandung pemain Persebaya era 90-an, Yusuf Ekodono ini bisa bermain di posisi striker, gelandang serang, dan gelandang sayap. Tak jarang, kala dimainkan sebagai pemain pengganti, Fandi malah bisa mengubah keadaan, mencetak gol, atau membawa timnya menang.