Sepupu Jadi Korban Teror Paris, Lassana Diarra Tetap Bela Prancis

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 17 Nov 2015, 19:50 WIB
Gelandang timnas Prancis, Lassana Diarra, terlihat berlatih di Wembley Stadium, Selasa (17/11/2015).

Bola.com, London - Sikap profesional gelandang tim nasional Prancis, Lassana Diarra, patut ditiru. Pemain 30 tahun itu tetap akan bermain meski suasana hatinya tengah berduka pasca teror yang terjadi di Paris, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat.

Sedikitnya 129 orang tewas dalam serangan teror yang terjadi di enam wilayah kota Paris. Salah satu dari korban tewas tersebut merupakan Asta Diakite, sepupu dari gelandang Marseille, Lassana Diarra.

Advertisement

Meski masih berduka, Diarra ternyata masuk dalam daftar 23 nama pemain yang dibawa pelatih Didier Deschamps untuk laga persahabatan kontra Inggris, Rabu (18/11/2015) dini hari WIB. Diarra dan timnas Prancis dikabarkan telah tiba di London pada Senin (17/11/2015).

"Lass, sayangnya dia kehilangan kerabat yang sangat dekat. Lassana pribadi yang kuat. Dia, sama seperti kami semua, telah belajar nilai dari persatuan dan solidaritas," ucap Deschamps.

Peristiwa teror Paris terjadi ketika timnas Prancis sedang menjamu Jerman dalam laga persahabatan di Stade de France. Bahkan, stadion berkapasitas 80.000 kursi itu sebelumnya disebut menjadi target serangan teror.

Berutung, niat jahat pelaku digagalkan. Petugas keamanan berhasil menolak pelaku untuk masuk ke stadion hingga akhirnya meledakkan diri sebelum dilakukan penangkapan.

Aksi keji yang terjadi di Paris pun menyita perhatian dunia. Sejumlah ucapan simpati berdatangan dari selebriti ternama, pesepak bola, tokoh politik, dan masyarakat luas.

Rencananya, aksi solidaritas akan dilakukan fans Inggris sebelum laga kontra Prancis dimulai. Mereka secara bersama-sama akan ikut menyanyikan lagu kebangsaan Prancis, La Marseillaise, sebagai bentuk dukungan.

Selain itu, aksi teror pun berdampak pada pembatalan laga persahabatan Belgia kontra Spanyol yang bakal digelar pada Rabu (18/11/2015) dini hari WIB. Pemerintah setempat tak bisa memberikan jaminan keamanan karena disinyalir masih ada pelaku buron yang disebut sebagai otak serangan Jumat kelabu itu.

Sumber: The Daily Mail, Express